Akibat Sri Lanka Bangkrut, WNI akan Segera Dievakuasi, Kedubes Indonesia Katakan Begini

- 28 Juni 2022, 12:30 WIB
Akibat Sri Lanka Bangkrut, WNI akan Segera Dievakuasi, Kedubes Indonesia Katakan Begini,
Akibat Sri Lanka Bangkrut, WNI akan Segera Dievakuasi, Kedubes Indonesia Katakan Begini, /FOTO REUTERS/Dinuka Liyanawatte /

SERANGNEWS - Negara Sri Lanka saat ini sedang mengalami kebangkrutan atau krisis ekonomi.

Sri Lanka dikabarkan sudah menutup sekolah dan pelayanan pemerintah non esensial, sejak 20 Juni 2022.

Krisi ekonomi dialami Sri Lanka, setelah penyusutan keuangan dalam waktu yang sangat singkat, akibag pabdemi Covid-19.

Baca Juga: Invasi Rusia ke Ukrania Memicu Krisis Ekonomi Global? Simak Penjelasannya

Hal ini membuat Sri Lanka kehabisan mata uang Dollar dan membuat devisa pada level terendah.

Krisis moneter atau bangkrutnya Sri Lanka, membuat kebutuhan bahan pokok dan yang lainnya menjadi mahal.

Kesulitan itu antara lain, kelangkaan BBM, gas, pemadaman listrik dan mahalnya barang-barang kebutuhan pokok.

Baca Juga: Staff Dubes Jerman Datangi Markas FPI, Pakar Intelijen: Mencurigakan, Patut Diduga Mata-mata

Hal ini membuat pemerintah Indonesia harus segera melakukan evakuasi bagi warganya yang ada di Sri Lanka.

Melalui Duta Besar (Dubes) RI untuk Sri Lanka Dewi Gustina Tobing mengungkapkan, warga negara Indonesia (WNI) yang tinggal di Sri Lanka bakal dievakuasi.

Kendati demikian Dewi Gustina menyebut evakuasi WNI sebenarnya bukan pilihan, dan beberapa usaha saat ini sedang dilakukan pemerintah.

"Kami ingin mengetahui dampak langsung yang dirasakan WNI setelah adanya pengumuman kebangkrutan ekonomi Sri Lanka," tuturnya, dikutip dari PMJNews, pada Selasa 28 Juni 2022.

Baca Juga: Negara Muslim Ramai-ramai Kecam Pernyataan Politikus India yang Hina Nabi Muhammad SAW

Berkenaan hal itu, dia meminta WNI menyiapkan cadangan pangan di rumah meskipun di kota-kota tertentu sudah terdapat pembatasan pembelian beras sebanyak 5 kilogram per orang.

"KBRI telah menyiapkan sembako bagi WNI yang sangat membutuhkan," ungkapnya.

Adapun prediksi masa-masa sulit akibat bangkrutnya ekonomi Sri Lanka, bakal berlangsung empat hingga lima bulan mendatang.

Sri Lanka akan kembali pulih, sampai cairnya bantuan dari dana moneter internasional (IMF).***

Editor: Ken Supriyono


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah