"Mau diterus-teruskan? Mau saya umumkan kalau saya jengkel. Rumah sakit daerah ini impor, Kementerian Kesehatan impor, 'tak baca nanti karena sekarang gampang banget lihat detailnya, saya lihat," tegas Jokowi.
Baca Juga: Kronologi Pembunuhan Sadis Permpuan di Bekasi, Saksi Ungkap Ini Kejadian di TKP
Ia juga menduga kebiasaan impor ini mungkin saja dilakukan karena kementerian, lembaga, maupun pemerintah daerah tidak paham dengan barang-barang yang dibeli.
"Saya kemarin dari Atambua, saya lihat traktor, alas intan, saya lihat seperti itu 'Tidak boleh Pak Menteri, tidak boleh. Pensil, kertas, saya cek, impor, pulpen, apa ini? Kadang-kadang saya mikir, ini kita mengerti tidak sih?" kata Presiden Jokowi.
"Jangan-jangan kita tidak kerja detail sehingga tidak mengerti barang yang dibeli itu barang impor. Buku tulis impor, jangan ini diteruskan, stop!" sambungnya.
Baca Juga: Kasus Binary Option Berimbas pada Pasar Saham dan Forex, Berikut Penjelasan Gema Geoyardi
Jokowi juga mengkritisi pembelian kursi dan laptop oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan juga berasal dari impor.
"Mau impor kita? Kita sudah bisa bikin semuanya itu, sudah bisa bikin semuanya. Sudahlah jangan diteruskan," katanya.***