Faktor China dan Iran Bikin Amerika Serikat Ketar-katir Bantu Ukraina dari Serangan Rusia

- 7 Maret 2022, 20:27 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin berjabat tangan dengan Presiden China Xi Jinping selama pertemuan mereka di sela-sela KTT BRICS, di Brasilia, Brazil, 13 November 2019. Soal invasi ke Ukraina, Beijing menuding AS sebagai dalangnya.
Presiden Rusia Vladimir Putin berjabat tangan dengan Presiden China Xi Jinping selama pertemuan mereka di sela-sela KTT BRICS, di Brasilia, Brazil, 13 November 2019. Soal invasi ke Ukraina, Beijing menuding AS sebagai dalangnya. /Reuters/Ramil Sitdikov/

Baca Juga: Jumlah Senjata Nuklir Rusia Setara Gabungan Milik AS dan Negara NATO, China Duduki Peringkat 3 Dunia

Belum lama ini pejabat senior Iran juga angkat bicara soal dukungannya kepada Rusia yang akan diberikan sanksi ekonomi oleh Amerika Serikat.

Bahkan Iran tak akan segan-segan membantu Rusia dengan menyiapkan nuklir yang dimilikinya.

“Pembicaraan untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir Iran 2015 dengan kekuatan dunia terperosok dalam ketidakpastian menyusul tuntutan Rusia untuk jaminan AS bahwa sanksi yang dihadapinya atas konflik Ukraina,” tulis laporan Reuters dikutip SerangNews.com, Senin 7 Maret 2022.

Baca Juga: Sedasyat Rudal dan Nuklir Rusia, Ini Senjata Sakti dalam Perang Kuruksetra di Kisah Mahabharata

Pejabat senior Iran mengatakan, Teheran sedang menunggu klarifikasi dari Moskow atas ucapan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov, yang mengatakan Rusia menginginkan jaminan tertulis AS atas saknsi perdagangan, investasi, dan kerja sama militer-teknis Rusia dengan Iran.

"Penting untuk memahami dengan jelas apa yang diinginkan Moskow. Jika apa yang mereka tuntut terkait dengan JCPOA, tidak akan sulit untuk menemukan solusi untuk itu," kata pejabat Iran dikutip SerangNews.com dari Reuters.

Baca Juga: Larangan Impor Minyak dari Rusia buat Amerika Serikat dan Eropa Kalangkabut, Harga Tertinggi sejak 2008

Pejabat Iran juga merujuk pada kesepakatan nuklir 2015. "Tapi itu akan menjadi rumit, jika jaminan yang diminta Moskow, berada di luar JCPOA,’ sambungnya.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menepisnya. Dia mengatakan bahwa sanksi yang dijatuhkan pada Rusia atas Ukraina tidak ada hubungannya dengan potensi kesepakatan nuklir dengan Iran.

Halaman:

Editor: Ken Supriyono

Sumber: CBS News Reuters Unair


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x