Baca Juga: Jumlah Senjata Nuklir Rusia Setara Gabungan Milik AS dan Negara NATO, China Duduki Peringkat 3 Dunia
Belum lama ini pejabat senior Iran juga angkat bicara soal dukungannya kepada Rusia yang akan diberikan sanksi ekonomi oleh Amerika Serikat.
Bahkan Iran tak akan segan-segan membantu Rusia dengan menyiapkan nuklir yang dimilikinya.
“Pembicaraan untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir Iran 2015 dengan kekuatan dunia terperosok dalam ketidakpastian menyusul tuntutan Rusia untuk jaminan AS bahwa sanksi yang dihadapinya atas konflik Ukraina,” tulis laporan Reuters dikutip SerangNews.com, Senin 7 Maret 2022.
Baca Juga: Sedasyat Rudal dan Nuklir Rusia, Ini Senjata Sakti dalam Perang Kuruksetra di Kisah Mahabharata
Pejabat senior Iran mengatakan, Teheran sedang menunggu klarifikasi dari Moskow atas ucapan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov, yang mengatakan Rusia menginginkan jaminan tertulis AS atas saknsi perdagangan, investasi, dan kerja sama militer-teknis Rusia dengan Iran.
"Penting untuk memahami dengan jelas apa yang diinginkan Moskow. Jika apa yang mereka tuntut terkait dengan JCPOA, tidak akan sulit untuk menemukan solusi untuk itu," kata pejabat Iran dikutip SerangNews.com dari Reuters.
Pejabat Iran juga merujuk pada kesepakatan nuklir 2015. "Tapi itu akan menjadi rumit, jika jaminan yang diminta Moskow, berada di luar JCPOA,’ sambungnya.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menepisnya. Dia mengatakan bahwa sanksi yang dijatuhkan pada Rusia atas Ukraina tidak ada hubungannya dengan potensi kesepakatan nuklir dengan Iran.