SERANG NEWS – Amerika Serikat belum berbuat banyak untuk membantu Ukraina yang terus diserang Rusia.
Keberadaan China dan Iran disinyalir menjadi ancaman yang membuat Amerika Serikat untuk berbuat banyak membantu Ukraina dari serangan Rusia.
Bahkan Amerika Serikat dinilai ketar-ketir untuk bisa membantu Ukraina dari serangan Rusia yang sudah dilancarkan sejak 24 Februari 2022.
Akademisi Unair Agastya Wardhana menilai, sejauh ini belum ada langkah besar dari Negara-negara tersebut untuk mengentikan invasi militer Rusia.
“Bukan hanya jelas kepada masyarakat internasional, tapi juga jelas pada (pihak) yang diberikan sanksi,” katanya dikutip SerangNews.com dari laman resmi Unair, Senin 7 Maret 2022.
Pemerhati kebijakan luar negeri Amerika itu berpendapat. Presiden AS Joe Biden dinilai sudah memiliki komitmen untuk fokus kebijakan pertahanan kepada China.
Untuk itu, Amerika harus memilih antara tetap dengan komitmen untuk fokus ke kawasan Asia Pasifik atau menggeser perhatiannya ke masalah Ukraina-Rusia.
“There is no beautiful way to end this. Apakah Amerika Serikat dan NATO akan terlibat? apakah nanti Ukraina akan dibiarkan sendiri? Semua skenario akan menghasilkan disrupsi,” ujarnya.