Beredar Video Fenomena Hujan Es di Surabaya, BMKG Sebut Penyebabnya Akibat Ini

- 21 Februari 2022, 19:09 WIB
Beredar Video Fenomena Hujan Es di Surabaya, BMKG Bilang Begini
Beredar Video Fenomena Hujan Es di Surabaya, BMKG Bilang Begini /Tangkap layar/Twitter @anandayno

SERANG NEWS - Video fenomena hujan es yang terjadi di Surabaya, Jawa Timur beredar dan trending di Twitter pada Senin 21 Februari 2022.

Beberapa video fenomena hujan es di Surabaya menunjukan butiran-butiran es yang cukup besar turun dari langit.

"Surabaya hujan es, stay safe temen-temen," tulis akun Twitter @dewahoya dengan mengunggah video hujan es.

Baca Juga: Heboh, Dalang Ki Warseno Slank Mainkan Lakon Wayang Gambar Khalid Basalamah di Ponpes Ora Aji Gus Miftah

Selain itu, video lain juga menunjukan fenomena hujan es disertai dengan angin kencang. Tampak butiran es menghantam aspal.

"Hujan es dan angin kencang di Surabaya... Cuaca tempat kalian gimana? Stay safe guys," tulis akun Twitter @lesstea12.

Menanggapi hal itu, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) membenarkan jika fenomena hujan es di sebagian Jawa Timur.

Baca Juga: Bejad! Seorang Wanita Diperkosa dan Dirampok di Kebun Teh Rancabali oleh 4 Orang, Mantan Suami Terlibat

Menurut BMKG, fenomena itu dipicu pola konvektifitas massa udara dalam skala lokal-regional yang signifikan.

"Hujan es umumnya dapat terjadi dari sistem awan kumulonimbus yang menjulang tinggi dengan kondisi labilitas udara yang signifikan, sehingga dapat membentuk butiran es di awan dengan ukuran yang cukup besar," ujar Kepala Bidang Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca BMKG, Miming Saepudin dikutip dari Antara.

Menurutnya, fenomena downdraft yang kuat (aliran massa udara turun dalam sistem awan) yang terjadi di sistem awan kumulonimbus, terutama pada saat fase matang.

Baca Juga: Gubenur Banten Tarik Usulan Pemberhentian Al Muktabar sebagai Sekda Banten, WH: Sudah Selesai

Sehingga, menyebabkan butiran es dengan ukuran yang cukup besar dalam sistem awan kumulonimbus tersebut, kemudian turun hingga ke dasar awan hingga keluar dari awan menjadi fenomena hujan es.

"Kecepatan downdraft dari awan kumulonimbus tersebut cukup signifikan, sehingga dapat mengakibatkan butiran es yang keluar dari awan tidak mencair secara cepat di udara," ucapnya.

"Bahkan sampai jatuh ke permukaan bumi masih dalam bentuk butiran es yang dikenal dengan fenomena hujan es," ujarnya menambahkan.

Selain di Surabaya, fenomena hujan es juga dilaporkan terjadi di wilayah Madiun, Nganjuk hingga Kediri.***

Editor: Masykur Ridlo

Sumber: Twitter ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah