SERANG NEWS - Harga minyak goreng telah resmi turun, namun banyak yang mengeluhkan dan takut tidak kebagian saat belanja.
Kekhawatiran tersebut disebut dengan panic buying, ketakutan warga tidak mendapatkan bahan belanja.
Hinggga akhirnya ketakutan tersebut membuat beberapa orang memborong minyak goreng, dan melebihi batas maksimal.
Namun Kemendag menghibau agar warga tidak takut dan menyerukan himbauan stop panic buying.
Baca Juga: Jangan Panic Buying! Kemendag Anggarkan Rp7,6 Triliun untuk Persediaan Minyak Goreng
Hal ini dilakukan Kemendag, guna menetralisir keresahan masyarakat dalam mendapatkan minyak goreng.
Dilansir SerangNews.com dari Instagram kemendag Kamis, 20 Januari 2022, minya goreng distok sampai 6 bulan kedepan.
"Kawan niaga tidak perlu memborong, atau panic puying minyak goreng, ya." tulisnya.
"Stok minya goreng yang ada saat ini sangat cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat," tulisnya lagi.