Budi Sadikin melanjutkan, ketika orang itu suspek maka orang-orang terdekatnya akan didatangi oleh tenaga medis dari puskesmas dan mendapatkan tes PCR gratis.
“Yang bikin enggak gratis karena ini bukan tes epidemiologis ya dan bukan , itu untuk orang-orang yang mau terbang, mau ketemu orang,” ujarnya.
Jika PCR digratiskan tidak dengan prosedur tersebut, Budi menilai, akan ada banyak orang yang meminta untuk tes PCR, padahal hasil tesnya digunakan untuk bepergian.
“Kalau dia ada gejala, datang ke fasilitas kesehatan lalu tes itu gratis. Kalau enggak begitu semua orang colok-colok terus,” tuturnya.
“Covid free, rumah sakit (penanganan Covid-19 di rumah sakit ditanggung negara),” ujar Budi menyimpulkan.***