BP2MI Ajak Milenial Banten Kerja ke Jepang, Gajinya Fantastis hingga Rp26 Juta

- 27 Mei 2021, 20:11 WIB
BP2MI Ajak Milenial Banten Kerja ke Jepang, Gajinya Fantastis hingga Rp26 Juta.
BP2MI Ajak Milenial Banten Kerja ke Jepang, Gajinya Fantastis hingga Rp26 Juta. /Sofian Hadi/SerangNews. /

SERANG NEWS - Badan Penempatan dan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) mengajak para milenial di Banten untuk bekerja di Jepang.

Hal itu lantaran masih minimnya warga Banten yang bekerja di Jepang dibandingkan negara-negara Timur Tengah.

Padahal, kontrak kerja yang jelas dan gaji yang mumpuni di Jepang dibandingkan negara-negara penempatan PMI lainnya menjadi dasar bahwa Jepang merupakan negara tujuan potensial.

"Kalau ke Jepang itu bukan magang lagi, karena RSO (registered support organization) ini bekerja di 14 sektor, salah satunya itu care worker," kata Kepala UPT BP2MI Serang, Lismia Elita, Kamis 27 Mei 2021. 

Baca Juga: Dibangun Tahun 2010, Rumah Shireen Sungkar dan Teuku Wisnu Kebocoran, Shireen: Ngeri Banget

"Ini lah yang disampaikan ke temen-temen di sekolah kesehatan, mau itu SMK ataupun perguruan tinggi," tambahnya.

Dipaparkannya, jika terdapat 14 sektor yang dibuka oleh pemerintah Jepang bagi PMI Indonesia.

Namun yang paling dibutuhkan banyak berada di sektor kesehatan seperti care worker (perawat lansia).

Sehingga hal itu dianggap menjadi peluang bagi para calon-calon tenaga kesehatan di Banten yang ingin bekerja ke Jepang.

Baca Juga: Tragis! Mobil Pickup Bawa Rombongan Arisan Tabrak Pohon di Malang, 7 Penumpang Tewas, 5 Luka-luka

Bahkan, diungkapkannya, jika pendapatan gaji per bulan sebesar 100.000 hingga 200.000 yen atau Rp 13 juta hingga Rp 26 juta.

Hal itu belum ditambah tunjangan dan bonus tambahan menjadikan Jepang sebagai negara penempatan yang paling menjanjikan dibandingkan negara-negara lain.

Meski begitu, disampaikan Lismia, jika belum banyaknya lembaga pelatihan bahasa Jepang di Provinsi Banten masih menjadi salah satu kendala minimnya PMI asal Banten yang memilih Jepang sebagai negara penempatan.

"Salah satu syaratnya emang harus bisa bahasa Jepang. Dan itu ada tingkatannya, yang dibutuhkan itu level N4 sekitar 6 sampai 9 bulan pelatihan," ujarnya.

Baca Juga: Kompetisi Liga 1 dan Liga 2 Tetap Dijalankan, PSSI: Ada Promosi dan Degradasi

"Di Banten sendiri khususnya di Serang itu kayaknya ga ada pelatihan bahasa Jepang, di Tangerang pun masih jarang," ungkapnya menambahkan.

Untuk itu, ia berharap peran serta dari Pemerintah Provinsi Banten untuk bisa memberikan solusi dari minimnya pelatihan bahasa Jepang bagi masyarakat Banten.

Sehingga dapat menyediakan pelatihan bahasa secara gratis bagi para milenial yang ingin bekerja di Jepang.

"Itu yang menjadi kendala kenapa warga Banten masih sangat minim yang kerja di Jepang. Tahun kemarin aja hanya 8 orang itu untuk sektor care worker," ucapnya.

"Kalau yang sudah bekerja di Jepang juga hanya sekitar 20 sampai 30 orang saja. Sebenarnya Jepang itu minta tenaga kerja dari kita sebanyak-banyaknya," tandasnya.***

Editor: Kiki


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah