Cerita Polisi Myanmar yang Lari ke India saat Kudeta Militer: Kami akan Mati Jika Kembali!

- 24 Maret 2021, 09:53 WIB
Polisi Myanmar menggunakan salam tiga jari sebagai bentuk perlawanan terhadap penguasa militer Myanmar
Polisi Myanmar menggunakan salam tiga jari sebagai bentuk perlawanan terhadap penguasa militer Myanmar /Anupam Nath/ Aljazeera

Baca Juga: Gempa 7,2 Magnitudo Guncang Negara Jepang, Disusul Peringatan Dini Gelombang Tsunami

Mereka berbicara dengan jurnalis foto AP dengan syarat tidak menyebutkani dentitasnya karena khawatir akan balas dendam terhadap anggota keluarga yang masih berada di Myanmar.

Kembali ke Myanmar, penghormatan tiga jari, yang berasal dari buku dan film Hunger Games oleh Suzanne Collins, digunakan oleh pengunjuk rasa muda pada demonstrasi anti kudeta militer.

Mereka yang melarikan diri menghabiskan waktunya dengan menonton televisi dan melakukan pekerjaan rumah.

Baca Juga: Diserang Drone Teroris, Kilang Minyak Terbesar di Arab Saudi Terbakar

Beberapa membawa ponsel dan mencoba terhubung dengan keluarga yang terpaksa mereka tinggalkan.

“Kami semua adalah polisi yang bekerja di bawah pemerintah Myanmar. Kami meninggalkan keluarga kami di Myanmar. Kami tidak tahu apa yang terjadi dengan keluarga kami, tetapi mereka akan menghadapi banyak masalah dari tentara. Kami datang ke Mizoram untuk berlindung, kami akan mati jika kembali ke sana,” kata salah satu polisi.

Baca Juga: Termasuk Indonesia, Berikut Daftar Negara yang Berhenti Menggunakan Vaksin AstraZeneca

“Kami tidak bisa menghubungi orang tua kami karena masalah telekomunikasi, tapi yang kami dengar adalah mereka sangat takut keluar rumah. Saya berharap suatu saat kami akan bertemu lagi,” ucapnya.

Awal bulan ini, Myanmar meminta India mengembalikan petugas polisi yang melintasi perbatasan.

Halaman:

Editor: Muh Iqbal Zikri

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x