Ditanya Perombakan Kabinet, PM Thailand Kesal Semprot Wartawan dengan Disinfektan

- 10 Maret 2021, 18:20 WIB
PM Thailand, Prayut Chan-o-cha kesal menyemprotkan disinfektan ke puluhan wartawan
PM Thailand, Prayut Chan-o-cha kesal menyemprotkan disinfektan ke puluhan wartawan /Tangkapan layar Instagram/@kabarnegri//

SERANG NEWS- Puluhan wartawan yang tengah melakukan wawancara, mendapat perlakuan kurang pantas dari Perdana Menteri (PM) Thailand, Prayut Chan-o-cha kesal ketika ditanya perihal kemungkinan perombakan kabinet di Government House Bangkok, Rabu 10 Maret 2021.

Dilansir SerangNews.com dari video yang diposting di Instagram oleh akun @kabarnegri pada Rabu 10 Maret 2021, terlihat Perdana Menteri Thailand, Prayut Chan-o-cha melakukan tindakan kurang etis menyemprot wartawan dengan cairan disinfektan miliknya.

Perdana Menteri ke 29, yang juga Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata Thailand ini saat dilontarkan pertanyaan perihal kemungkinan perombakan kabinet terlihat kesal, dan kemudian mendekati para wartawan.

Baca Juga: Bocoran Love Story The Series Rabu 10 Maret 2021, Berlinang Air Mata, Maudy: Ini Pertemuan terakhir kita Ken

Namun tanpa diduga, sambil menutup wajahnya menggunakan masker, pria yang mengenakan baju lengan panjang berwarna biru itu langsung menyemprotkan cairan disinfektan ke arah puluhan wartawan yang tengah melakukan peliputan.

“Urus masalah kalian sendiri,” ucap Prayut dan kemudian mengambil sebotol disinfektan lalu menyemprot  barisan depan wartawan, seperti dikutip  SerangNews.com dari Channel News Asia, Rabu 10 Maret 2021.

Mantan komandan militer yang dikenal pemarah itu, dikenal karena perilakunya yang tidak dapat diprediksi.  Dia naik ke tampuk kepemimpinan dengan menggulingkan pemerintah terpilih dalam kudeta 2014.

Baca Juga: Viral, Diduga Menipu, 2 Wanita Cantik Sales Panci di Cisauk Jadi Korban Persekusi Warga
 
Di masa lalu dia sering membuat kehebohan dengan jurnalis. Di suatu kejadian, dia pernah berbicara dengan kerumunan media sambil membelai telinga salah satu reporter dan melemparkan kulit pisang ke operator kamera.
 
Setelah sebuah peristiwa pada 2018 lalu, dia menolak untuk berbicara dengan media, dan malah membuat guntingan seukuran dirinya. "Tanya orang ini," katanya dan pergi.

Pada tahun lalu, Pemerintahan Prayut dihadapkan pada rangkaian aksi protes menentang kekuasaannya. Para pedemo juga menuntut Monarki Thailand untuk direformasi.

Baca Juga: Wali Kota Tangsel Airin Sebut Pasien Corona bisa Disembuhkan dengan Kebahagiaan, Ini Penjelasannya!
 
Pada 8 Maret Jaksa Thailand telah mendakwa 18 aktivis atas peran mereka dalam unjuk rasa antipemerintah tahun lalu. Gerakan yang dipimpin pemuda muncul tahun lalu, menyerukan pengunduran diri PM Prayuth dan reformasi monarki Thailand yang kuat, melanggar tabu yang sudah lama ada di bawah hukum lese majeste negara itu.
 
Mereka yang didakwa padaSenin termasuk tiga pemimpin terkemuka yang didakwa dengan hasutan dan lese majeste selama demonstrasi pada bulan September, di mana puluhan ribu orang meningkatkan seruan untuk reformasi kerajaan.
 
15 pengunjuk rasa lainnya menghadapi persidangan karena hasutan dan melanggar larangan berkumpul di depan umum.***
 

 

Editor: Ken Supriyono

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x