Baca Juga: YouTube Hapus Lima Saluran TV Myanmar, Tentara Gunakan TikTok Ancam Demonstran
Pemimpin protes Maung Saungkha di Facebook mendesak perempuan untuk menentang kudeta militer pada hari Senin, sementara Nay Chi, salah satu penyelenggara gerakan sarung, menggambarkan perempuan sebagai 'revolusioner'.
“Orang-orang kami tidak bersenjata tetapi bijaksana. Mereka mencoba memerintah dengan ketakutan, tapi kami akan melawan ketakutan itu,” kata Nay Chi dikutip SerangNews.com dari Reuters pada Senin, 8 Maret 2021.
Baca Juga: Pakai Kaos 'Every thing will be OK', Gadis 19 Tahun di Myanmar Tewas saat Aksi Tolak Kudeta Militer
Menurut PBB, polisi dan militer telah menewaskan lebih dari 50 orang saat demonstrasi dan pemogokan kerja sejak kudeta militer bulan Februari kemarin.
Kelompok advokasi Asosiasi Bantuan untuk Narapidana Politik menunjukkan hampir 1.800 orang telah ditahan di bawah Junta pada hari Minggu.***