Setelah Sinovac, China Kembali Ciptakan Vaksin Adenoverus, Ini Kelebihannya

- 1 Maret 2021, 14:02 WIB
Ilustrasi vaksin corona virus
Ilustrasi vaksin corona virus /pixabay/HakanGerman

Penggunaan vaksin jenis ini berbeda dibandingkan vaksin inaktif yang dikembangkan oleh Sinopharm dan Sinovac yang harus disuntikkan sebanyak dua dosis.

Baca Juga: Cek Disini, Kemendikbud Jabarkan Besaran Kuota Data Internet Gratis 2021 Disetiap Jenjang Pendidikan

Selain itu, Adenoverus tidak memiliki kemampuan penggandaan sehingga bisa meminimalisir resiko infeksi.

"Proses produksinya lebih mudah karena tidak membutuhkan laboratorium dengan tingkat keamanan biologis level III seperti vaksin inaktif," kata CEO CanSino Yu Xuefeng dikutip SerangNews.com dari China Daily.

Chen sebagai penelitian utama merasa optimis vaksunnya dapat diproduksi sebanyak 500 juta per tahun.

Baca Juga: Siaran Langsung Indonesian Idol Top 7 Senin 1 Maret 2021: ini Cara Vote dan Link Live Streaming Gratis

Kapasitas produksi 500 juta dosis itu berarti bisa memberikan manfaat kepada 500 juta orang. Jadi, bukan hanya 250 juta orang seperti vaksin inaktif," ujarnya.

Vaksin yang bernama ilmiah Ad5-nCoV itu diperkirakan memiliki tingkat efikasi sebesar
65,7 persen dalam mencegah gejala infeksi dan 90,9 persen dalam mencegah flu parah sebagaimana hasil uji klinis tahap ketiga.

Uji klinis ini telah dilakukan secara bertahap mulai dari anak usia enam tahun hingga orang tua berusia di atas 60 tahun. ***

Halaman:

Editor: Kiki

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x