"Kita butuh perhatian, dan cepat direalisasikan untuk menghindari longsor. Bukan cuma cek-cek aja ke lokasi, tapi nggak ada kelanjutannya. Apalagi ini satu-satunya akses jalan warga disini," tuturnya sambil menunjuk ke arah tanah yang retak.
Akhya pun menuturkan, kejadian tanah retak ini merupakan pertama kalinya terjadi disini. Kalau banjir, dia bersama warga lainnya kerap terbiasa mengalaminya. Apalagi saat musim hujan dan banjir seperti sekarang.
Baca Juga: Rel Terendam Banjir, Perjalanan Kereta Jarak Jauh dari Stasiun Senen Dibatalkan
Terpisah Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tangerang Selatan, Chaerudin, mengaku akan meneruskan informasi tanah retak di Jalan Lembah 1, Kelurahan Cirendeu, Kecamatan Ciputat Timur tersebut ke Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Tangsel.
"Sudah saya terusin ke Pak Kadis PU. Terima kasih infonya om," tuturnya singkat saat dikonfirmasi SerangNews.com melalui pesan singkat WhatsApp.
Sementara pantauan SerangNews.com di lokasi, jalan setapak sepanjang 100 meter yang sudah diaspal tersebut, terlihat retak-retak. Kondisi keretakan juga cukup parah, dan bisa terjadinya longsor.
Kondisi itu, tentu saja membahayakan warga, dan para pengguna jalan yang kerap melintasi jalan setapak tersebut.
Terlebih, kondisi jalan yang retak, dan rumah warga di wilayah itu berada persis di atas bantaran Sungai Pesanggrahan, dengan jarak ketinggian jurang kurang lebih 10 hingga 15 meter.***