"Namun setelah disuntik tidak kunjung sembuh dan tidak diketahui apa penyebabnya," imbuhnya.
Baca Juga: Pandeglang Berlakukan PPKM, ini 28 Instruksi Bupati Irna Narulita Tangani Covid-19
Firdaus melanjutkan, karena kendala ekonomi keluarga, Lomrah tidak dibawa ke rumah sakit untuk menindaklanjuti penyebab sakit yang diderita tersebut.
"Lagi-lagi kendala ekonomi yang dialami keluarga Lomrah membuatnya enggan membawa kerumah sakit terdekat untuk menindak lanjut penyebab sakit yang diderita," imbuhnya.
"Hingga sampai detik ini saudari Lomrah masih berdiam diri dirumah dan belum ada sentuhan dokter sama sekali. Yang dimana seharusnya diusia dewasa Lomrah bisa bermain layaknya orang dewasa lainnya," sambungnya.
Sakit yang diderita membuat Lomrah tidak berdaya, semakin hari semakin menyusut tubuhnya, ditambah dengan gangguan pada penglihatannya saat ini.
Baca Juga: Gara-gara Kompor Pria di Pandeglang Tega Tusuk Paman hingga Meninggal
Pemuda setempat yang kemudian membentuk Pemuda Cikupaeun Peduli Rakyat (Caper), sambung Firdaus, dan kedua orang tua Lomrah pada Kamis 14 Januari 2021 membawa Lomrah ke Puskemas Munjul.
Hasilnya, Puskesmas memperkirakan Lomrah mengalamai gangguan saraf yang mengakibatkan lumpuh dan buta, maka harus dirujuk ke Rumah Sakit Poli Saraf.
"Hasil puskesmas mah gangguan saraf panyakitnya. Jadi harus di rujuk ke rumah sakit poli saraf," ujarnya.