Network
SERANG NEWS - Gempa 6,2 Magnitudo yang terjadi di Majene, Sulawesi Barat menyebabkan 8 orang meninggal dan 15.000 orang terpaksa mengungsi.
Jumlah itu merupakan hasil update Badan Nasional Penanganan Bencana (BNPB) pada pukul 11.10 WIB.
"Korban jiwa Kabupten Majene 8 orang (MD), kurang lebih 637 orang luka-luka, kurang lebih 15.000 orang mengungsi," bunyi keterangan resmi BNPB Indonesia dikutip dari PMJNews, Jumat 15 Januari 2021.
Baca Juga: Gempa 6,2 Magnitudo Guncang Sulbar, Kantor Gubernur Roboh, Masyarakat Kesulitan Air dan Makanan
Selain itu, gempa juga mengakibatkan banyak bangunan rumah hancur. Di Kabupaten Mamuju Hotel Maleo (rusak berat), kantor Gubernur Sulbar (rusak berat), rumah warga rusak (masih pendataan), RSUD Mamuju (rusak berat), 1 minimarket (rusak berat), jaringan listrik padam, komunikasi selular terputus-putus/tidak stabil.
Sehingga, tim di lapangan menyiapkan pengungsian antara lain di Desa Kota Tinggi, Desa Lombong, Desa Kayu Angin, Desa Petabean, Desa Deking, Desa Mekata, Desa Kabiraan, Desa Lakkading, Desa Lembang, Desa Limbua di Kecamatan Ulumanda dan Kecamatan Malunda dan Kecamatan Sendana.
Baca Juga: Dekat Ulama Saat Jabat Kapolda Banten, Abuya Muhtadi dan Murtadho Kompak Doakan Listyo Sigit Kapolri
"Kabupaten Majene. Longsor 3 titik sepanjang jalan poros Majene-Mamuju (akses jalan terputus), 300 unit rumah rusak (masih pendataan), 1 unit puskesmas (rusak berat), 1 kantor Danramil Malunda (rusak berat), jaringan listrik padam, komunikasi selular terputus-putus/tidak stabil," tambah keterangan BNPB.
Diketahui, Gempa berkekuatan 6,2 Magnitudo mengguncang Sulawesi Barat pada Jumat dini hari sekitar pukul 02.28 WIB.
Baca Juga: Sinopsis Buku Harian Seorang Istri, Nana Buang Cincin, Alya dan Dewa Pergi ke Rumah Sakit
