SERANGNEWS.COM – Hari Pahlawan Nasional diperingati setiap 10 November untuk memperingati pertempuran 10 November 1945 di Surabaya.
Kala itu, para tentara dan milisi Indonesia yang pro terhadap kemerdekaan bangsa Indonesia gagah berperang melawan tentara Britania Raya dan Belanda.
Sutomo alias Bung Tomo menjadi salah satu tokoh yang berhasil membangkitkan perlawanan rakyat untuk melakukan perlawanan terhadap penjajah.
Pahlawan nasional dikenang karena seruan-seruannya di dalam siaran-siaran radionya yang penuh dengan semangat kemerdekaan.
Baca Juga: Hari Pahlawan Nasional 2020, Simak Pesan Presiden Jokowi dan Wapres Ma’ruf Amin tentang Kepahlawanan
Padahal saat itu Surabaya tengah diserang habis-habisan oleh pasukan Inggris yang mendarat untuk melucutkan senjata tentara pendudukan Jepang dan membebaskan tawanan Eropa.
Presiden Soekarno menetapkan Hari Pahlawan Nasional melalui Keppres Nomor 316 Tahun 1959 pada 16 Desember 1959 lalu.
Memaknai kepahlawanan hari ini, tak lagi harus dengan bertempur di meda pertempuran. Setiap orang bisa menjadi pahlawan untuk Indonesia.
Sejumlah kepala daerah pun memaknai kepahlawanan di Hari Pahlawan Nasional dengan caranya masing-masing.
Baca Juga: Jejak Bersejarah Hotel Voos Kota Serang (2/selesai) Kisah Pengibaran Merah Putih Pertama di Banten
Berikut makna kepahlawana dari sejumlah Gubernur yang dihimpun tim Serangnews.com.
1. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan
Hari ini, 75 tahun yang lalu, ribuan pemuda berangkat ke medan tempur, mempertahankan kemerdekaan. Mereka menghibahkan keringat, pikiran, tenaga, darah, dan sebagian menghibahkan nyawanya.
Hari ini perjuangan kita berbeda, dalam masa pandemi COVID-19. Kita bisa menjadi pahlawan dengan melindungi sesama.
Gunakan masker, Anda adalah pahlawan. Jaga jarak, Anda adalah pahlawan. Mencuci tangan, Anda adalah pahlawan. Anda yang menjalankan protokol kesehatan dengan disiplin maka sesungguhnya sedang melindungi tumpah darah Indonesia.
2. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil
Setiap kita yang rutin ikhlas berkorban dan selalu memberikan pertolongan, pada dasarnya memiliki jiwa pahlawan walau namanya tidak selalu disebutkan.
Seorang ibu kepada anaknya, seorang dermawan kepada mustahiqnya, seorang relawan kepada objek kemanusiaannya, seorang guru kepada muridnya atau seorang Presiden kepada bangsanya.
Mari menjadi bangsa yang besar yaitu bangsa yang tidak pernah melupakan jasa para pahlawannya. Mari bersemangat menjadi individu yang bermanfaat, atau minimal menjadi individu yang menyenangkan atau kalo belum bisa minimal menjadi individu yang tidak menyusahkan masyarakat.
Mari menjaga semangat kepahlawanan kita, melalui sumbangsih ilmu kita, atau harta kita, atau tenaga kita, atau kepemimpinan kita.
3. Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa
Barang siapa ingin mutiara maka ia harus berani terjun di lautan yang dalam (Bung Karno). Ini menggambarkan betapa pentingnya perjuangan dan kesungguhan dalam membangun bangsa.
Di masa pandemi Covid-19 ini, setiap orang bisa menjadi pahlawan. Tidak harus mengangkat senjata lengkap dengan topi baja, karena musuh kita saat ini tidak kasat mata.
Cukup dengan jangan egois, patuhi dan disiplin menerapkan protokol kesehatan kamu bisa menyelamatkan diri sendiri, keluarga, dan orang banyak. Mudah kan?
4. Gubernur Banten Wahidin Halim
Meskipun pahlawan yang berjuang demi memerdekaan Indonesia telah mendahului, cita-citanya harus terus tumbuh berkembang, dilanjutkan dengan berbenah diri dan berkontribusi positif bagi pembangunan bangsa dan negara kedepan.
Jadi luar biasa dengan apa adanya (Pahlawan) pada waktu itu peristiwa 10 November menjadi catatan sejarah dunia bahwa luar biasa semangat dan spiritualnya dan ini yang harus menjadi contoh buat kita sekarang.
5. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo
Menilik sejarah, agar tak hilang arah! Selamat Hari Pahlawan. Ini adalah kisah perjuangan Mbah Ngadimin Citro Wiyono.***