SERANGNEWS.COM – Gagal pada seleksi Calon Penerimaan Pegawai Negeri Sipil pada tahun 2020 tidak usah bersedih hati.
Pasalnya, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB), Tjahjo Kumolo memastikan bakal membuka satu juta formasi untuk penerimaan CPNS tahun 2021 mendatang.
“Ada berberapa sektor formasi yang menjadi prioritas, adalah perawat, bidan, dokter umum dan spesialis,” ujarnya, Jumat 6 Oktober 2020.
Tenaga kesehatan menjadi prioritas karena merujuk pada tingginya angka stunting, kematian ibu dan anak, serta wabah Covid-19.
Baca Juga: KKP Siapkan Kredit Permodal UMKM Perikanan, Edhy Prabowo: Produk Olahan Ikan Perlu Diangkat
Sedangkan dengan adanya masalah di sektor stunting khususnya pada anak rencananya penyuluh pertanian dan perairan menjadi formasi yang akan menjadi prioritas lainnya.
Penerimaan CPNS tahun 2021 rencananya akan dilaksanakan bulan Maret. Namun, Tjahjo belum merinci berapa jumlah formasi yang akan diambil.
“Sekitar bulan Maret akan kita buka (jadwal seleksi CPNS 2021),” ujarnya.
Kendati begitu, mantan Menteri Dalam Negeri era Presiden Jokowi-Jusuf Kalla ini ini belum bisa merinci berapa jumlah formasi yang dibutuhkan.
Baca Juga: Suthampton Puncaki Klasemen, Liverpool Akui Manchester City Tim yang Sulit Dikalahkan
Hal ini karena masih berjalannya proses koordinasi antara lembaga negara dan pemerintah daerah.
"Karena CPNS 2019 lalu juga masih banyak formasi kosong dan kami juga mengimbau supaya tidak asal rekrut dan harus sesuai kompetensinya," kata Tjahjo.
Dari data Kemenpan RB tercatat sebanyak 4,2 juta pegawai negeri sipil (PNS) bekerja di pusat dan 1,4 juta di antaranya merupakan pegawai administrasi.
Baca Juga: KPP Luncurkan Pasar Laut, Lihat Akses Kredit Rakyat untuk Pemodalan Pelaku UMKM di Sektor Perikanan
Berdasarkan data Kedeputian Sistem Informasi Kepegawaian (Sinka) BKN hingga 31 Oktober 2020, sebanyak 138.791 peserta dinyatakan lulus (pascaoptimalisasi) sebagai CPNS untuk mengisi total 150.371 formasi yang dibuka Pemerintah.
Tercata bahwa peserta yang dinyatakan lulus tersebut mengisi 3.469 jabatan Dosen, 55.039 jabatan Guru, 27.457 Tenaga Kesehatan, dan 52.826 Tenaga Teknis.***