Usai Bupati Lebak, Kini Sekda, Asda dan Sejumlah Pejabat OPD Terkonfirmasi Positif Covid-19

27 Juni 2021, 08:00 WIB
ilustrasi Usai Bupati Lebak, Kini Sekda, Asda dan Sejumlah Pejabat OPD Terkonfirmasi Positif Covid-19. /Unsplash.com/Adam Nieścioruk

SERANG NEWS - Sebanyak 25 orang yang tinggal dengan Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya dinyatakan terkonfirmasi Positif Covid-19.

Hal itu terjadi usai sang Bupati dinyatakan positif Covid-19 pada Kamis 24 Juni 2021 lalu.

Hal itu disampaikan Iti melalui sebuah siaran video yang diambilnya saat sedang menjalani isolasi mandiri hari ke-3 di kediamannya di Warung Gunung, Kabupaten Lebak, Sabtu 26 Juni 2021

"Saya ingin menginformasikan bahwa hari ini, hasil tracing yang kontak erat dengan saya terkonfirmasi per tadi malam seluruhnya yang tinggal di rumah bersama saya sebanyak 25 orang terkonfirmasi positif Covid-19," ujarnya.

Baca Juga: Turnamen Piala Walikota Solo di Puncak Pandemi Covid-19, Epidemiolog UI Soroti Kebijakan Gibran

"Baik itu anak saya, kemudian ajudan, walpri, patwal, termasuk supir dan yang bantu di rumah," kata Iti menambahkan melalui pesan siaran.

Selain itu, Iti pun menyebut, jika sejumlah pejabat di lingkungan Pemkab Lebak yang kerap berinteraksi dengan dirinya turut terpapar Covid-19, termasuk sejumlah pengurus DPD Partai Demokrat Banten.

"Termasuk sekda, asda dan beberapa OPD yang hampir tiap hari berinteraksi dengan saya turut terpapar. Dan terbaru juga, partner kerja saya di partai (demokrat), Pak Eko Susilo (Sekjen) dan keluarga pun turut terpapar positif Covid-19," ujarnya.

Iti pun mengungkapkan, jika alasan sampai saat ini belum melakukan penyuntikkan vaksin sinovac lantaran dirinya memiliki penyakit thelesemia atau kelainan darah yang menyebabkan terjadinya anemia.

Baca Juga: Hidung Mampet dan Sakit Tenggorokan, Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya Positif Covid-19

Bahkan, Iti mengaku, jika penyakit thelesemia sudah dideritanya sejak lama. Sehingga hal itu yang membuat dirinya masuk ke dalam kategori orang yang tidak bisa menerima vaksinasi.

"Saya memang seorang yang belum melakukan vaksin. Karena memang saya memiliki kelainan darah yang belum boleh divaksin. Saya mengidap thelesemia," ungkapnya.

"Makanya CT saya yang paling rendah, sekitar 17. Yang lain rata-rata 34 hingga 36," imbuhnya.

Atas kondisi itulah, Iti pun mengaku, jika hal itu bisa menjadi sangat rawan buat keadaan dirinya.

Terlebih disampaikannya, jika saat ini ia sudah tidak bisa melakukan sel terapi rutin lantaran pandemi Covid-19 yang tengah mewabah.

Baca Juga: Per Juni 2021, Lonjakan Kasus Kematian Covid-19 di Tangsel Capai 500 Persen

Berdasarkan informasi yang dihimpun, Iti harus menjalani sel terapi atau Naturopathy dan Oncoimunology Treatment secara rutin di Jerman akibat penyakit thelesemia yang dideritanya.

"Sebelum Covid-19 ada, saya sering melakukan sel terapi untuk menaikkan imun saya. 5 tahun terakhur saya melakukan sel terapi, alhamdulillah imun saya bisa stabil. Namun dalam 2 tahun terakhir, karena pandemi Covid-19 saya ga bisa melakukan sel terapi," terangnya.

"Sebelum pandemi Covid-19 pun, saya kalau berdekatan dengan orang yang flu saja, saya bisa terpapar. Apalagi dalam kondisi sekarang? Tentu ini sangat rawan buat saya," lanjutnya.

Disampaikan Iti, jika saat ini ia bersama seluruh orang terdekatnya yang turut terpapar Covid-19 sedang menjalani isolasi mandiri.

Untuk itu, ia pun meminta agar seluruh masyarakat untuk tidak menganggap remeh Covid-19 dengan tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

"Dan kami semua melakukan isolasi mandiri. Dan tinggal 3 orang saja di rumah, termasuk suami saya yang alhamdulillah negatif (Covid-19)," ungkapnya.

"Kepada masyarakat untuk hati-hati, jaga kesehatan dan patuhi protokol kesehatan. Semoga kita bisa melewati ujian ini. Terimakasih untuk semua doanya," tandasnya.***

Editor: Kiki

Tags

Terkini

Terpopuler