Sandiaga Masuk Kabinet Jokowi, Reffly Harun: Begitulah, Gerindra Kan Menyetop Bus di Tengah Jalan

25 Desember 2020, 04:45 WIB
Menparekraf Sandiaga Uno. /Kemenparekraf

SERANG NEWS - Masuknya nama Sandiaga Salahudin Uno dalam kabinet Indonesia Maju Pemerintahan Presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin membuat Politisi NasDem Irma Suryani Chaniago kecewa.

Kekecewaan Irma Suryani disampaikan dalam banyak pemberitaan. Menurutnya, apa gunanya pada Pilpres 2019 bertarung hingga berdarah-darah jika akhirnya rival tersebut masuk ke dalam struktur kabinet pemerintahan.

Kekecewaan Irma Suryani ditanggapi pengamat Reffly Harun sebagai hal yang wajar lantaran Sandiaga Uno adalah calon wakil presiden dari Prabowo Subianto yang menjadi rival pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin dalam Pilpres 2019.

Baca Juga: Mobil Tertabrak Kereta Api di Serang, Sopir Meninggal Dunia

"Wajar saja kekecewaan tersebut, bagaimana memandang kekecewaan tersebut," ujarnya dikutip SerangNews.com dari kanal Youtube Reffly Harun, Jumat 25 Desember 2020.

Reffy menilai, bukan hal yang luar biasa kekecewaan yang dilontarkan Irma Suryani.

"Jadi saya tidak melihat ada persoalan luar biasa ketika Irma (Suryani) Chaniago mengemukakan pendapatnya. Dalam politik normal, yang disampaikan Irma Chaniago ya begitulah," ucapnya.

"Karena orang selalu melihat bahwa yang namanya kompetisi adalah ketika satu pasangan menang maka gerbongnya ikut semua, menteri-menterinya harus dari koalisi pendukung semua, tidak boleh ada orang yang menyetop bus di tengah jalan," sambung Reffly.

Baca Juga: Jokowi Reshuffle Kabinet Indonesia Maju, Risma dan Sandiaga Jadi Menteri

Reffly harun lantas membuat analogi bahwa masuknya kader-kader Gerindra dalam kabinet Indonesia Maju layaknya penumpang bus yang menyetop di tengah jalan saat partai koalisi pendukung Jokowi hendak menuju Istana Presiden.

"Yang namanya Gerindra ini kan menyetop bus di tengah jalan, ketika bus rombongan partai-partai pendukung Presiden Jokowi hendak menuju Istana, tiba-tiba di Jalan Veteran, hampir dekat istana tiba-tiba Gerindra numpang, Garindra ikut. Itu sebenarnya kekecewaan Irma Suryani Chaniago," ujarnya.

Ahli Hukum Tata Negara ini juga sempat menyinggung posisi Irma Suryani sebagai Komisaris Utama BUMN yang semestinya tidak lagi terlibat dalam politik praktis.

Baca Juga: Enam Menteri Baru Jokowi Kenakan Jaket Biru, Ini Loh Maknanya 

Baca Juga: Pernah Jadi Menteri Era SBY, Berikut Profil Singkat Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, Lulusan AS

"Banyak orang mengatakan, seharusnya sebagai komisaris utama BUMN harus mendukung incumbent, itu justru pemikran yang keliru. Karena sudah menjadi pengurus BUMN justru tidak boleh berpolitik," ujarnya.

Diketahui, Sandiaga Uno masuk ke dalam jajaran kabinet Indonesia Maju dalam reshufle yang dilakukan Presiden Jokowi. Sandiaga yang kini menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra masuk sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menggantikan Wisnu Tama.

Selain Sandiaga, lima nama menteri baru lainnya yakni, Tri Rismaharini menggantikan Juliari Batubara sebagai Menteri Sosial, dan Muhammad Lutfi sebagai Manteri Perdangangan menggantikan Agus Suprianto.

Baca Juga: Enam Menteri Baru Jokowi Kenakan Jaket Biru, Ini Loh Maknanya 

Kemudian, Wahyu Sakti Tregono sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) menggantikan Edhi Prabowo yang tersangkut kasus suap perizinan ekspor baby lobster, Budi Gunadi Sadikan sebagai Menteri Kesehatan menggantikan Terawan Agus Putranto sebagai Menteri Kesehatan, dan Yaqut Cholil Qoumas sebagai Menteri Agama menggantikan Fachrul Razi.***

Editor: Ken Supriyono

Sumber: YouTube

Tags

Terkini

Terpopuler