Sikapi Penangkapan Edhy Prabowo, Presiden Jokowi: Pemerintah Dukung Pemberantasan Korupsi

25 November 2020, 16:03 WIB
Jokowi mengatakan bahwa pemerintah akan menghormati proses hukum terkait penangkapan Edhy Prabowo oleh KPK. /Sekretariat Kabinet RI/

SERANG NEWS - Penangkapan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo mengejutkan publik.

Penangkapan yang diduga terkait izin ekspor baby lobster itu terus menjadi sorotan banyak pihak dan pemberitaan di banyak media massa.

Edhy Prabowo seperti keterangan KPK, yang ditangkap tim KPK pada Rabu 24 November 2020, dini hari hari di Bandara Soekarno, Tangerang, Banten.

Baca Juga: Terjaring OTT KPK, Segini Harta Kekayaan Menteri Edy Prabowo , Totalnya Naik Drastis

Kader Gerindra ini ditangkap selepas pulang dari Honolulu, Amerika Serikat. Saat ini penyidik KPK masih melakukan pemeriksaan terhadap yang bersangkutan di Gedung KPK.

Setelah ramai bicara Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhirnya angkat bicara. Namun, orang nomor satu di Indonesia tak bicara banyak.

Ia hanya menyampaikan menghormati proses hukum yang saat ini masih berjalan di KPK.

Baca Juga: Fakta Lain Edhy Prabowo: Mantan Atlet Silat, Orang Dekat Prabowo Subianto

"Tentunya kita menghormati proses hukum yang tengah berjalan di KPK. Kita menghormati," kata Presiden Jokowi yang dikutip Serangnews.com dari Youtuber Sekretariat Presiden, Rabu 24 November 2020.

Presiden Jokowi yang mengenakan batik cokelat dengan motif keris lantas menyampaikan bahwa KPK akan bekerja secara profesional.

"Dan saya percaya KPK bekerja transparan, terbuka, profesional," ucap mantan pria yang mengawali karir politiknya sebagai Walikota Solo ini.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengaku mendukung langkah KPK dalam pencegahan korupsi.

"Pemerintah konsisten mendukung upaya pencegahan, pemberantasan korupsi," ujar Jokowi yang dalam rekaman video terlihat masuk kedalam dalam ruangan tanpa bicara apa pun lagi.

Baca Juga: Novel Naswedan Salah Satu Kasatgas Penangkapan Edhy Prabowo

Sebelum Presiden Jokowi langsung yang menyampaikan sikapnya, pihak Istana Negara melalui Tenaga Ahli Kantor Staf Kepresidenan Donny Gahral sudah menyampaikan pendapat atas kejadian tersebut.

Seperti Presiden Jokowi, Donny Gahral juga menyampaikan secara singkat. "Kita di Istana belum bisa berkomentar. Arahan pimpinan, menunggu perkembangan di KPK seperti apa," kata kepada wartawan, di Jakarta Rabu 25 November 2020.

"Kita belum bisa komentar. Tunggu satu hari, setelah jelas status dari KPK seperti apa baru kira berkomentar. Ini kan masih pemeriksaan toh," sambungnya.

Baca Juga: Menterinya Tertangkap KPK, KKP: Kami Menunggu Informasi Resmi

Sementara itu, Menteri Politik Hukum dan Kemananan (Mekopolhukam) Mahfud sudah lebih dahulu menyampaikan pandangannya melalui cuitan di Twitter.

"Sy selalu mengingatkan kpd teman-teman di KPK ttg apa yg pernah disampaikan oleh Ketua KPK Firli Bahuri kpd sy," tulis Mahfud melalui akun Twitter @mohmahfudmd.

Mahfud MD bahkan mendukung langkah penegakan hukum yang sedang ditangani lembaga anti rasauh tersebut agar tidak ada invensi dalam penanganannya.

"Biarlah orang mengatakan bhw kami tdk baik, tapi kami akan berusaha keras utk berbuat baik". Syjawab, "Lakukan, saya akan back up agar Anda tak diintervensi," tulisnya lebih lanjut.***

Editor: Ken Supriyono

Sumber: Setneg

Tags

Terkini

Terpopuler