Baca Juga: Mengenal Wayang, Sejarah Asal Usul hingga Ditetapkan UNESCO sebagai Warisan Budaya Indonesia
“Belajar musik, menabuh main siter, main gender, gendang,” ucapnya.
Selanjutnya, sorang dalang juga mesti bisa menata watang, melukis. Selain itu bisa mengusai teknik suara.
“Hal kedua nateh wayang, bikin seni rupanya, nata wayang. Biar kalau kita ndalang ke mana gak mungkin bawa dari Jakarta, kita bukan orang sakti,” ujar Sudjiwo Tedjo.
Hal itu, agar saat melihat wayang langsung bisa memahami karakter dari wayang tersebut.
“Jadi begitu melihat wayang, wayang tiap daerah lihat matanya, oh ini tokoh Dusasana, ini langsung bisa tahu sifatnya karena terbiasa natah,” katanya.
Sebab menurut Sudjiwo Tedjo, seni pewayangan meliputi seni lukis, seni rupa, seni suara dan tari.
“Bangsa ini suka lupa asal usul, wayang ini ya ono lukis, seni rupa, tari. Ketika bikin pentas (bisa memainkannya dengan baik-red),” sambungnya.
Dilansir dari laman Jbbudaya Yogyakarta, wayang merupakan salah satu dari aset budaya Bangsa Indonesia, peninggalan nenek moyang yang sangat patut untuk dilestarikan bersama.