Wayang Garing Khas Serang Banten Tanpa Gamelan dan Sinden, Sudah Dimainkan Sejak Masa Kesultanan Banten

- 19 Februari 2022, 17:39 WIB
Ki Kajali sedang menainkan wayang garing khas Serang, Banten.
Ki Kajali sedang menainkan wayang garing khas Serang, Banten. /Ken Supriyono/SerangNews.com/

SERAG NEWS - Pertunjukan wayang biasanya dipenuhi kemegahan panggung berjejer wayang dengan ornamen tambahan dan pengiring seperti niyaga (penabuh gamelan) dan sinden.

Namun, gambaran itu tidak tampak dalam wayang garing yang khas di Kabupaten Serang. Kesenian yang konon sudah ada sejak zaman Sultan Banten.

Tak seperti lazimnya wayang pada umumnya, wayang garing yang berkembang di Kabupaten Serang dimainkan dalang seorang diri. Tak ada sinden, apalagi lantunan musik gamelan yang mengiringinya.

Dalam pementasannya, si dalang berlaku sebagai sinden sekaligus niyaga. Kesenian yang konon sudah ada sejak era Sultan Maulana Hasanuddin, kini tak banyak yang tahu.

Baca Juga: Daftar Warisan Budaya Takbenda Indonesia yang Diakui UNESCO, Termasuk Wayang dan Keris

Padahal, secara khusus kesenian ini pernah digunakan sebagai media dakwah dan pendidikan pengajaran Babad Tanah Banten. Juga telah diakui sebagai warisan budaya tak benda dari Provinsi Banten.

Wayang ini kerap memainkan cerita kolosol yang dimainkan wayang pada umumnya. Cerita Mahabarata, Gatot Kaca Jadi Raja, dan Tragedi Penculikan Dewi Sinta pun kerap dimainkan.

Tak hanya itu, tambahan cerita-cerita rakyat di seputar Serang juga sering kali dimainkan bersamaan dengan selingan lawakan sebagai hiburan warga.

Sayang, wayang garing jarang diminati. Bahkan, generasinya perlahan mulai hilang dan tinggal menyisakan beberapa orang saja.

Halaman:

Editor: Ken Supriyono


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah