Namun, pengampunan itu justru menjadi penyebab kematian Abimanyu yang membuat Arjuna marah besar dan mengucapkan sumpahnya.
Baca Juga: Siasat Licik Sengkuni dan Kematian Abimanyu Putra Arjuna di Hari ke-13 Perang Mahabharata
Arjuna berkata bahwa jika ia tidak bisa membunuh Jayadrata hingga matahari terbenam keesokan harinya, dia sendiri akan melompat ke dalam api dan menyerahkan nyawanya.
Mendengar sumpah itu, kesatria hebat dari pihak Kurawa memutuskan untuk melindungi Jayadrata dengan membuat Sakata Wyuh di depan dan Padma Wyuh di belakang.
Selain formasi itu, Guru Drona yang menjadi panglima tertinggi Kurawa, juga membuat formasi lain, bernama Suchi. Tujuannya untuk melindungi Jayadrata dari serangan Arjuna.
Sepanjang peperangan Mahabharat, semua kesatria seperti Drona, Karna, Duryodana terus menjaga Jayadrata dan mengalihkan perhatian Arjuna.
Baca Juga: Kesalahan Besar Arjuna yang Membuat Lurah Semar Menegur Keras dalam Kisah Wayang Jawa
Kresna melihat bahwa matahari hampir terbenam. Kresna lantas membuat ilusi gerhana matahari menggunakan Cakra Sudarsana.
Semua orang mengira matahari telah terbenam. Kurawa menjadi sangat senang. Jayadrata merasa lega dan keluar untuk melihat bahwa itu benar-benar akhir hari.
Arjuna mengambil kesempatan itu. Dia menggunakan Panah Pasupati dan membunuh Jayadrata.