Fakta Wayang dalam Perkembangan Teknologi di Indonesia, Menjadi Nama Pesawat hingga Kapal Tempur

- 14 Februari 2022, 13:50 WIB
Pesawat N250 Gatot Kaca buatan IPTN yang pernah mengudara pada 1995 silam.
Pesawat N250 Gatot Kaca buatan IPTN yang pernah mengudara pada 1995 silam. /Dok. DJKN Kemenkeu/

KRI Ardadedali (404) mulai berlayar berangkat dari Korea Selatan menuju Indonesia pada 25 April 2018.

Baca Juga: Senjata Sakti Arjuna di Perang Mahabharata, Salah Satunya Menjadi Perlengkapan Perang TNI Angkatan Laut

Pembangunan kapal selam pertama yakni KRI Nagapasa 403 dilakukan oleh teknisi Korea Selatan Sedangkan KRI Ardadedali 404 kerja sama teknisi Indonesia yang telah dilatih dan diluncurkan pada 24 Oktober 2016.

KRI Ardadedali 404 memiliki panjang 61,3 meter (201 ft), diameter 6,2 meter (20 ft), dengan sarat air lambung kapal (draft) 5,7 meter (19 ft) dengan daya tamping 40 awak kapal.

Kapal selam ini memiliki kecepatan mencapai 12 knot (22 km/h) di permukaan dan 21 knot (39 km/h) ketika menyelam.

Untuk menunjang fungsi operasionalnya, kapal dirancang mampu berlayar lebih dari 50 hari. Bobot kapal selam ini saat berada di permukaan adalah 1.280 ton dan mencapai 1.400 ton saat menyelam.

Dengan dukungan empat mesin diesel MTU 12V493, kapal selam ini memiliki jarak jelajah yang mampu mencapai 18,520 kilometer (10,000 nmi).

Selain itu, kapal dilengkapi peluncur torpedo berdiameter 53 cm dengan panjang 7,2 meter (24 ft) dan berat 2.000 kilogram. Termasuk peluru kendali penghancur kapal permukaan.***

Halaman:

Editor: Ken Supriyono

Sumber: Kemhan RI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah