Suasana menjadi hening. Semua orang tak meyangka Putri Gilang Rukmini berlaku demikian.
Pecahlah tangis Ratu Purbamanah. Ia sedih melihat kelakuan putrinya. Semua orang ikut menangis hingga air matanya membanjiri istana.
Tiba-tiba, dari dalam tanah muncul air yang deras. Semakin lama, air semakin menenggelamkan Kerajaan Kutanggeuhan hingga membentuk telaga.
Pada hari yang cerahm telaga itu memantulkan warna-warni itu berasal dari ceceran kalung Putri Rukmini yang masih berada di dasar telaga.***
Disclamer: cerita ini dilansir SerangNews.com dari buku De Rosya Dongeng Nusantara Pilihan terbitan Laksana.