Baca Juga: Siasat Licik Sengkuni dan Kematian Abimanyu Putra Arjuna di Hari ke-13 Perang Mahabharata
Semakin hari, Gilang Rukmini tumbuh menjadi gadis cantik yang manja. Dua minggu sebelum perayaan ulang tahunnya yang ketujuh belas, Raja Suwartaiaya dan Ratu Purbamanah menyiapkan hadiah istrimewa untuk putrinya kesayangannya itu.
Mereka memanggil pengrajin perhiasan yang sangat terkenal.
“Pengrajin tolong buatkan kami kalung bertakhta permata berwarna-warni yang telah dikumpulkan oleh rakyat kerajaan Kutanggeuhan ini untuk hadiah ulang tahun putriku,” pinta Raja.
“Tentu Baginda. Kalung itu akan menjadi perhiasan paling indah yang pernah ada,” jawab si pengrajin.
Baca Juga: Rayakan Hari Dongeng Nasional, Ini yang Dilakukan Komunitas Teras Depan Rumah
Akhrinya, tibalah saat perayaan ulang tahun Putri Gilang Rukmini. Semua orang bergembira menyambut Raja, Ratu dan Putri. Terlebih, mereka telah mempersiapkan hadiah istimewa.
“Putriku, ini adalah hadiah dari semua orang. Mereka membuatkan kalung indah ini untukmu karena bergembira melihatmu tumbuh dewasa. Nah, pakailah,” kata Raja.
“Aku tidak mau memakainya. Kalung ini jelek!” serung sang Putri Gilang Rukmini. Lalu melempar kalung itu hingga pertamanya tersebar ke lantai.
Baca Juga: 28 November Diperingati Hari Dongeng Nasional, Begini Sejarahnya, Ada Peran Anies Baswedan