Biodata dan Deretan Prestasi Wregas Banuteja, Sutradara Terbaik Piala Citra Festival Film Indonesia 2021

- 12 November 2021, 13:27 WIB
Profil Wregas Banuteja.
Profil Wregas Banuteja. /Tangkap layar YouTube Nassa School Channel/

Pada masa menempuh studi, Wregas telah menghasilkan beberapa karya terutama Fil Pendek, antara lain Senyawa (2012), yang diambil dari film seluloid 16 mm.

Pada tahun 2014 Wregas lulus dari IKJ dengan tugas akhir sebuah film pendek berjudul Lemantun (2014) tentang lemari warisan neneknya.

Baca Juga: Sinopsis Penyalin Cahaya, Film yang Menyabet 12 Penghargaan Piala Citra Festival Film Indonesia 2021

Film Lemantun meraih beberapa penghargaan film pendek terbaik, yaitu dalam Festival Film Pendek XXI 2015 dan Apesiasi Film Indonesia 2015.

Pada 2015, film pendek Wregas berjudul Lembusura (2014), berkisar tentang letusan gunung Kelud, masuk dalam seleksi di Berlin International Film Festival ke -65 tahun 2015, bersaing di bagian Berlianale Shorts Competition. Wregas mendapat predikat sutradara termuda di Festival di usia 22 tahun.

Setelah meraih penghargaan di Berlin, dia membuat film pendek lagi dengan judul The Floating Chopin (2015), interpretasi dari lagu Chopin Larung oleh Band Guruh Gipsy (Guruh Soekarno Poetra).

Pada 2016, Wregas bekerja sama dengan Studio Batu Yogyakarta menulis dan menyuradari Prenjak. Sebuah kisah tentang wanita yang menjual korek api di Yogyakarta.

Prenjak terpilih dalam Semaine de la Critique ke-55, Festival Fim Cannes 2016, dan dianugerahi Leica Cine Discovery Prize untuk film pendek.

Hal inilah yang menjadikan Wregas Banuteja sebagai sutradara pertama yang meraih penghargaan di ajang Festival Film Cannes. ***

Halaman:

Editor: Ken Supriyono


Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x