Biodata dan Deretan Prestasi Wregas Banuteja, Sutradara Terbaik Piala Citra Festival Film Indonesia 2021

- 12 November 2021, 13:27 WIB
Profil Wregas Banuteja.
Profil Wregas Banuteja. /Tangkap layar YouTube Nassa School Channel/

SERANG NEWS - Wregas Banuteja berhasil meraih dua penghargaan dalam anugerah Piala Citra Festival Film Indonesia 2021 kategori sutradara dan penulis skenario terbaik.

Selain Wrega Banureja, dalam ajang anugerah Piala Citra Festival Indonesia 2021 pada Rabu 10 November 2021, film berjudul Penyalin Cahaya meraih 12 kategori penghargaan.

Kategori tersebut meliputi sutradara terbaik, pemeran pria terbaik, pemeran pendukung pria terbaik, pencipta  lagu tema terbaik, penata suara terbaik, penata artistik terbaik, penyunting gambar terbaik, pengarah sinematografi terbaik, penata musik terbaik,dan penata busana serta penulis skenario asli terbaik.

Baca Juga: Acara Festival Film Indonesia 2021, Sandiaga Uno Berharap Hal Ini Kepada Insan Perfilman Indonesia

Sebelum mendapatkan dua pernghargaan sekaligus di Piala Citra Festival Film Indonesia 2021, Wregas Banuteja sudah memiliki sederet prestasi di dunia film. Salah satunya sutradara pertama Indonesia peraih penghargaan di Estival Film Cannes.

Berikut ini profil sederat karya dan prestasinya Wregas Banuteja yang dihimpun SerangNews.com.

Wregas Banuteja lahir di Yogyakarta 20 Oktober 1993. Ia merupakan sutradara dan penulis skenario yang telah memenangkan penghargaan Cannes Film Festival untuk film pendeknya yang berjudul ‘Prenjak’.

Baca Juga: Film Penyalin Cahaya Borong 12 Penghargaan, Ini Daftar Pemenang Piala Citra Festival Film Indonesia 2021

Dia belajar membuat fil pendek di SMA De Britto College Yogyakarta. Setelah lulus SMA, ia melanjutkan studi di Fakultas Film dan TV, Institut Kesenian Jakarta, jurusan  penyutradaraan film.

Pada masa menempuh studi, Wregas telah menghasilkan beberapa karya terutama Fil Pendek, antara lain Senyawa (2012), yang diambil dari film seluloid 16 mm.

Pada tahun 2014 Wregas lulus dari IKJ dengan tugas akhir sebuah film pendek berjudul Lemantun (2014) tentang lemari warisan neneknya.

Baca Juga: Sinopsis Penyalin Cahaya, Film yang Menyabet 12 Penghargaan Piala Citra Festival Film Indonesia 2021

Film Lemantun meraih beberapa penghargaan film pendek terbaik, yaitu dalam Festival Film Pendek XXI 2015 dan Apesiasi Film Indonesia 2015.

Pada 2015, film pendek Wregas berjudul Lembusura (2014), berkisar tentang letusan gunung Kelud, masuk dalam seleksi di Berlin International Film Festival ke -65 tahun 2015, bersaing di bagian Berlianale Shorts Competition. Wregas mendapat predikat sutradara termuda di Festival di usia 22 tahun.

Setelah meraih penghargaan di Berlin, dia membuat film pendek lagi dengan judul The Floating Chopin (2015), interpretasi dari lagu Chopin Larung oleh Band Guruh Gipsy (Guruh Soekarno Poetra).

Pada 2016, Wregas bekerja sama dengan Studio Batu Yogyakarta menulis dan menyuradari Prenjak. Sebuah kisah tentang wanita yang menjual korek api di Yogyakarta.

Prenjak terpilih dalam Semaine de la Critique ke-55, Festival Fim Cannes 2016, dan dianugerahi Leica Cine Discovery Prize untuk film pendek.

Hal inilah yang menjadikan Wregas Banuteja sebagai sutradara pertama yang meraih penghargaan di ajang Festival Film Cannes. ***

Editor: Ken Supriyono


Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x