Lebih-lebih setelah melewati jalan menanjak, sejauh mata memandang dimanjakan deretan rumah berbahan bilik mambu dan keteduhan alam yang melingkupinya menyambut.
Ya, begitulah kondisi pemukiman masyarakat Baduy yang dikenal menyatu dengan alam. Padahal, pemandangan ini belum sampai masuk ke Baduy Dalam atau baru di Kampung Baduy Luar.
Namun, rasanya siapa pun yang berkunjung ke Baduy akan merasakan kenyamanan yang tak ternilai. Terlebih semua orang Baduy begitu ramah kepada siapa pun pengunjungnya.
Lebih menyenangkan, deretan pernak-pernik hasil kerajianan tangan masyarakat Baduy, turut berjajar menghiasi jalan setapak di perkampungan tersebut.
Baca Juga: Sebut Suku Baduy Penjaga Paru-Paru Dunia, Erick Thohir Kerahkan BUMN Bantu Masyarakat Adat Baduy
Pengunjung dapat melihat lebih dekat, bahkan mencoba langsung proses pembuatan tenun Baduy dan Tas Koja yang dibuat dari bahan-bahan alami.
Pembuatan tenun Baduy, biasanya dikerjakan para perempuan di teras rumahnya. Salah satunya yang dilakukan Ambu Jani di beranda rumahnya.
Bahkan para pengunjung yang datang ke Baduy bisa belajar langsung jika ingin bisa atau tahu rasanya menenun.
"Boleh saja kalau mau (belajar menenun-red)," ujar Ambu Jani sembari tetap melakukan pekerjaannya menentun.