Potret Sejarah Pendidikan Banten Masa Lalu 2: Pro Kontra Berdirinya Sekolah OSVIA di Kota Serang

- 4 Mei 2021, 03:15 WIB
Murid OSVIA di Kota Serang Banten pada masa Pemerintah Kolian  Belanda.
Murid OSVIA di Kota Serang Banten pada masa Pemerintah Kolian Belanda. /Dok. OSVIA di Serang Banten: 1900-1927 karya Usmaedi./

“Keputusan untuk membangun OSVIA di Serang cukup alot,” tulis Mufti Ali.

Baca Juga: Ki Hajar Dewantara, Kilas Balik Sejarah Hari Pendidikan Nasional dan Taman Siswa Yogyakarta Bagian 2

Masa itu, biaya OSVIA sepenuhnya ditanggung pemerintah kolonial. Ada enam lokasi di seluruh Indonesia (Hindia Belanda). Yakni, Serang, Bandung, Magelang, Madiun, Blitar, dan Probolinggo.

Siswa OSVIA tidak hanya dari Kota Serang. Pada surat resmi 27 Mei 1910 gubernur jenderal disebut Mufti, ada permintaan agar calon siswa dari Lampung dan Palembang dapat diterima OSVIA di Serang.

Permintaan lainnya, penggunaan bahasa Jawa Serang sebagai bahasa pengantar dan bantuan subsidi untuk pesta pembukaan sekolah.

Bahkan ada surat pemerintah kolonial yang mengizinkan satu orang Aceh atas nama Teuku Bahron. Termasuk dua orang Kalimantan Barat atas nama Urai Muhsin dan Urai Abu Bakar untuk masuk OSVIA di Serang.

Sebagai sekolah calon pangreh praja, siswa OSVIA mendapat pelajaran berbagai disiplin ilmu. Mulai dari ilmu pemerintahan, hukum, bahasa Belanda, ilmu ukur tanah, dan ukur permukaan air. Lalu, pembuatan garis dan peta hingga pengetahuan alam dan ilmu pertanian.

Baca Juga: Ki Hajar Dewantara, Bapak Pendidikan Nasional Bagian I: Kisahnya Tak Tamat Sekolah dan Dibuang ke Belanda

Menurut peneliti Banten Heritage Dadan Sujana, siswa-siswa OSVIA dididik sangat disiplin. Direktur sekolah dan pengajarnya tidak hanya memantau siswa mengerjakan tugas.

Akan tetapi, ketepatan siswa dalam menyelesaikannya. Termasuk pengawasan secara ketat kehidupan asrama siswa. “Belanda masa itu sangat terencana dan terarah,” katanya.

Halaman:

Editor: Ken Supriyono


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x