5 Fakta Teks Proklamasi 17 Agustus 1945, Salah Satunya Ada Dua Versi Tulisan

17 Agustus 2021, 11:18 WIB
Simak sejarah singkat Kemerdekaan Indonesia 1945, melibatkan pembuatan teks proklamasi dan menyerahnya Jepang pada sekutu. /Kemdikbud RI

SERANG NEWS - Proklamasi Indonesia merupakan sebuah momentum penting dan bersejarah bagi Indonesia.

Teks Proklamasi menandakan Hari Kemerdekaan Indonesia tepatnya yakni tanggal 17 Agustus 1945.

Seperti diketahui, Teks Proklamasi dibacakan oleh Presiden pertama Indonesia yakni Ir. Soekarno.

Baca Juga: 7 Fakta di Balik Peristiwa Hari Kemerdekaan Indonesia, Salah Satunya Teks Proklamasi Sempat Dibuang

Berikut naskah Teks Proklamasi yang diucapkan oleh Presiden Ir Soekarno:

"Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan Kemerdekaan Indonesia. Hal2 jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l., diselenggarakan dengan tjara saksama dan dalam tempoh jang sesingkat-singkatnja."

Djakarta, 17 - 8 - 05

Wakil2 bangsa Indonesia.

Diketahui, ada beberapa fakta di balik Proklamasi 17 Agustus 1945 yang penting dan perlu untuk diketahui.

Baca Juga: Simak 6 Fakta Paskibraka, Pasukan Terdepan setiap Hari Kemerdekaan Indonesia

Berikut 5 fakta mengenai Proklamasi Indonesia pada 17 Agustus 1945:

1. Teks Proklamasi menggunakan penanggalan Jepang

Pada penanggalan Teks Proklamasi, tertulis '17-8-05' versi tulisan tangan Soekarno, dan 'hari 17 boelan 8 tahoen 05' versi ketika Sayuti Melik.

Padahal, tulisan penanggalan tahun seharusnya adalah 1945, seperti yang diketahui masyarakat sebagai tahun kemerdekaan Indonesia.

Baca Juga: Lirik Lagu 17 Agustus 1945 Beserta Fakta di Balik Proses Penciptaannya

Setelah ditelusuri, '05' adalah penulisan tanggal berdasarkan tahun Jepang, karena saat itu Indonesia masih berada di masa pendudukan Jepang.

Tahun Jepang berdasarkan kalender Jimmu ini dihitung dengan menambahkan 660 pada angka tahun Masehi.

Dengan demikian, tahun 1945 tahun Masehi sama dengan tahun 2605 pada kalender Jimmu, atau disingkat menjadi '05'.

Baca Juga: Ini Daftar Nama 68 Paskibraka Nasional di Istana Merdeka pada HUT RI ke-76

Meski begitu, saat membacakan Teks Proklamasi, Soekarno menyebutnya 'seribu sembilan ratus empat puluh lima (1945)'.

2. Perbedaan Teks Proklamasi versi tulis tangan dan ketik

Ada dua versi Teks Proklamasi yang kini menjadi cagar budaya. Versi pertama adalah tulisan tangan Soekarno, saat ia bersama Mohammad Hatta dan Achmad Soebardjo merumuskan Teks Proklamasi.

Versi kedua adalah Teks Proklamasi tulisan tangan Soekarno yang sudah diketik oleh Sayuti Melik.

Baca Juga: Jadwal Rangkaian Acara HUT RI ke-76, dari Upacara Detik-detik Proklamasi hingga Penurunan Bendera

Terdapat sedikit perbedaan pada kedua naskah tersebut, yakni berkenaan dengan:

A. Kata 'hal2' pada paragraf kedua baris pertama diubah menjadi 'hal-hal';

B. Kata 'saksama' pada paragraf kedua baris kedua diubah menjadi 'tempo';

C. Penulisan tanggal dan bulan 'Djakarta 17-08-05' menjadi 'Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen 05'; dan

Baca Juga: 30 Kata-kata Bijak Ucapan Selamat HUT Kemerdekaan RI 2021, Cocok untuk Update Status Media Sosial

D. Kalimat 'wakil2 bangsa Indonesia' menjadi 'Atas nama bangsa Indonesia'.

E. Kalimat 'wakil2 bangsa Indonesia' menjadi 'Atas nama bangsa Indonesia'.

3. Pembacaan Teks Proklamasi dilakukan Soekarno 2 kali

Saat membacakan Teks Proklamasi, Soekarno melakukannya tanpa ada dokumentasi suara.

Baca Juga: Peristiwa Rengasdengklok dan 5 Fakta Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang Wajib Diketahui

Diketahui, suara rekaman pembacaan Teks Proklamasi oleh Soekarno yang sering kita dengar adalah hasil rekaman Radio Republik Indonesia (RRI).

Soekarno membacakannya kembali 5 tahun kemudian, atas inisiatif seorang penyiar RRI bernama Jusuf Ronodipuro.

4. Perbedaan Teks Proklamasi yang dibacakan Soekarno dengan yang tertulis

Ada sedikit perbedaan antara Teks Proklamasi tertulis dengan yang dibacakan oleh Soekarno.

Baca Juga: Kumpulan Puisi Kemerdekaan yang Populer Cocok Dibaca Pada HUT RI ke-76, Ada dari Widji Tukul

Perbedaan ini di antaranya terkait pelafalan. Soekarno yang berlatar belakang suku bangsa Jawa, melafalkan akhiran -kan dengan -ken, seperti pengucapan 'ken' pada 'kendaraan'.

Tulisan 'd.l.l' juga dibacakan Soekarno menjadi 'dan lain-lain'. Kemudian pembacaan tahun Teks Proklamasi, tertulis "05" dan dibacakannya seribu sembilan ratus empat puluh lima".

Berikut pembacaan lengkap Teks Proklamasi oleh Soekarno:

Baca Juga: Isi Pidato Soekarno saat Pembacaan Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945

“Proklamasi// Kami bangsa
Indonesia/ dengan ini menyatakan
kemerdekaan Indonesia// Hal-hal yang
mengenai pemindahan kekuasaan
dan lain-lain/ diselenggarakan dengan
cara saksama/ dan dalam tempo yang
sesingkat-singkatnya//Jakarta// Tujuh
belas Agustus Seribu Sembilan ratus
Empat puluh Lima// Atas nama bangsa
Indonesia// Soekarno Hatta//"

5. Kata Proklamasi semula akan ditulis Maklumat

Kata Proklamasi semula akan ditulis Maklumat Kemerdekaan.

Baca Juga: 10 Twibbon Terbaru HUT RI ke-76 Gratis dan Keren, Semarakan 17 Agustus dan Bagikan di Sosial Media

Namun, kata Maklumat dipandang tidak tepat disebabkan bermakna suatu keputusan dari suatu badan atau pemerintah.

Sedangkan, saat itu yang diperlukan adalah keputusan yang mencerminkan pemikiran suatu bangsa menyatakan diri
bebas dari penindasan penjajah serta menunjukkan keberadaan bangsa Indonesia yang merdeka.

Demikian 5 Fakta tentang Teks Proklamasi 17 Agustus 1945 yang perlu diketahui. ***

Editor: Masykur Ridlo

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler