- Beban yang berat dalam mengumpulkannya.
- Lalai akan mengingat Allah SWT karena disibukkan mengurusnya.
- Rasa takut terhadap perampok dan pencurinya.
- Kemungkinan berpredikat bahktil pada dirinya.
- Akan menjauhi orang-orang saleh karena sibuk mengurus hartanya.
Sementara dalam menjauhkan diri dari menumpuk-numpuk harta akan berdampak lima perkara positif:
- Ketenangan jiwa karena tidak dibenani oleh upaya mencarinya.
- Waktu luang untuk lebih banyak mengingat Allah SWT, karena tidak pernah repot-repot menjaganya.
- Merasa aman dari perampok dan pencurinya.
- Mendapatkan predikat murah hati pada dirinya.
- Bisa bergaul dengan orang-orang saleh.
Para penyair sering mengatakan, "Kemurahan hati seseorang akan menyebabkan dirinya dicintai sekali pun oleh musuh-musuhnya. Sementara kebahktilan seseorang itu akan menyebabkan dia dibenci oleh anak-anaknya sendiri."
Baca Juga: Kharisma Sahabat Gus Dur, Abuya Uci Cilongok Tangerang Dikenal Mendunia
Baca Juga: Sambangi Masjid Taj Mahal ‘Mini’, Suara Merdu Imam Muda Ini Buat Anies Baswedan Lebih Khusuk Sholat
5 Hal Huruk dalam Memiliki Harta
Sufyan ats-Tsauri rahimullah berkata, "pada zaman ini, tidak ada seorang pun yang memiliki harta kecuali akan ada lima hal tercela pada dirinya.” Yaitu:
- Panjang angan-angan.
- Tamak yang dominan.
- Sangat bakhtil.
- Kurangnya sifat wara'.
- Lupa akan akhirat.
Orang yang cinta dunia itu tercela, sementara orang yang memburu dunia melebihi keperluan hidupnya adalah hina.
Baca Juga: Dapat Mendatangkan Rezeki, Berikut Doa Sholat Dhuha Beserta Terjemahan dan Artinya
Baca Juga: Selain Kota Serang Banten, Ini Kota yang Memiliki Perayaan Isra Mikraj dengan Keragaman Budaya
Rasullullah SAW bersabda, "Orang yang paling baik di antara kalian bukanlah orang yang meninggalkan urusan dunianya demi mengejar akhirat dan bukan pula orang yang meninggalkan akhirat untuk dunianya. Akan tetapi, orang yang paling baik di antara kalian adalah orang yang mengambil dari dunia dan juga dari akhirat."