Nabi Muhammad SAW bersabda, “Muliakanlah anak-anak kalian dan perbaguslah tatakrama mereka,” (HR Ibnu Majah dan Anas). Maksudnya, mengajarkan ahlak mulia kepada mereka dan melatih diri.
Alqimi mengatakan, “Adab adalah melakukan perbuatan dan ucapan terpuji.” Pendapat lain mengatakan, “Adab adalah menghormati orang yang lebih tua dan menyayangi orang yang lebih muda.” Munawi berkata, “Hadist tersebut munkar dan dha’if. Munkar artinya redaksi hadist tidak dikenal, kecuali dari perawinya. Jadi tidak ada hadist pendukungnya.
Nabi Muhammad SAW bersabda, “Siapa saja yang ingin menghinakan orang yang dengki kepadanya maka hendaklah dia mendidik adab anaknya.”
“Memandang wajah anak-anak dengan syukur, seperti memandang wajah nabinya.”
“Muliakanlah anak-anak kalian, karena sesungguhnya, memuliakan anak merupakan penghalang neraka.”
“Anak-anak adalah pelindung neraka. Makan bersama mereka merupakan kebebasan dar neraka. Memuliakan mereka berarti mampu melewati sira’th.”
“Muliakanlah anak-anak kalian. Karena sesungguhnya orang yang memuliakan anak-anaknya, Allah SWT memulaikannya di surga.”
Baca Juga: Adab dan Doa Masuk Masjid, Lengkap Bahasa Arab dan Indonesia serta Artinya
Nabi Muhammad SAW bersabda,” Sesungguhnya di surga ada rumah besar yang disebut rumah kebahagiaan. Tidak masuk ke rumah itu, kecuali orang yang membahagiakan anak kecil.” (HR. Abu Ya’la dari Aisah). Maksudnya, anak lelaki maupun perempuan, anak sendiri atau anak orang lain, yaitu yatim atau tidak yatim.