HIKMAH RAMADHAN 1: Keutamaan Puasa: Benteng dari Api Neraka dan Dilipatkannya Pahala

- 13 April 2021, 17:36 WIB
Ilustrasi Hikmah Ramadhan.
Ilustrasi Hikmah Ramadhan. /Pixabay/chiplanay//

Nabi Muhammad SAW bersabda. “Bagi orang yang berpuasa ada dua kebahagian yang dia rasakan kegimbiraannya; Pertama, kebahagiaan ketika berbuka puasa. Kedua, kebagaian ketika bertemu dengan Tuhannya.

Maksudnya gembira ketika berbuka puasa karena lapar dan hausnya telah hilang saat dia dieprbolehkan berbuka puasa. Pendapat lain mengatakan, bahwa kegembiraan ketika berbuka puasa, karena berbuka adalah bentuk kesempurnaan atas akhir dari ibdahnya dan bentuk keringanan dari Tuhan serta pertolongan untuk puasa selanjutnya.

Nabi Muhammad SAW bersabda, “Sesungguhnya bau mulut orang pus aitu lebih harum di sisi Allah daripada harumnya kesturi.” Hadist di atas merupakan lanjutan sumpah Nabi Muhammad sebelumnya, yaitu Demi Zat yang jiwa Muhammad di tangan-Nya.

Dalam artian, bau mulut orang yang puasa lebih harum di sisi Allah AWT daripada harumnya kesturi menurut kalian. Pendapat lain mengatakan, Allah SWT akan membalasnya di akhirat, sehingga bau mulut orang puasa akan lebih harum daripada aroma kesturi. Sementara pendapat lain, maksudnya orang puasa memperoleh pahala yang lebih baik daripada aroma kesturi.

Imam Nawawi mendukung pendapat yang mengatakan bau mulut itu lebih banyak pahalanya daripada aroma kesturi yang disunahkan ketika bersama orang banyak di majelis dzikir.

ajBaca Juga: Disukai Nabi Muhammad, Ini Khasiat Kurma Ajwa yang Menjadi Penawar Racun dan Tangkal Sihir

Kata Harum diartikan diterima dan diridhai. Hakim Husain mengutip sebuah penjelasan bahwa di Hari Kiamat, ibadah itu ada yang baunya semerbak. Karenanya, bau puasa di antara ibadah lainnya itu di sana seperti aroma kesturi.

Nabi Muhammad SAW bersabda: “Peganglah rampasan yang dingin. Para sahabat bertanya, ‘Wahai Rasulullah, apakah rampasan yang dingin itu? ‘Nabi menjawab, ‘puasa di musim dingin penghujan itulah yang disebut rampasan yang dingin.”

Nabi Muhammad SAW bersabda, “Siapa saja yang berpuasa pada bulan Ramadhan, maka dosanya yang telah lalu dan yang akan datang diampuni. Bila dia menyempurnakan Ramadhan, maka dosanya sampai akhir tahun tidak tertulis. Bila dia meninggal sebelum datang Ramadhan yang lain, maka dia datang di Hari Kiamat, tanpa dosa.” (HR Khatib dari Ibnu Abbas).

Baca Juga: Baik untuk Buka Puasa Ramadhan, Ini 12 Manfaat Kurma yang Menyehatkan dan Menambah Stamina Tubuh

Halaman:

Editor: Ken Supriyono


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x