Tidak Terima Ditegur, Puluhan Diduga Santri di Kota Serang Keroyok Warga hingga Babak Belur, Ini Kejadiannya

- 10 Juni 2022, 21:00 WIB
Ilustrasi Pengeroyokan yang dilakukan diduga santri di Kota Serang.
Ilustrasi Pengeroyokan yang dilakukan diduga santri di Kota Serang. /Galamedia/Pikiran-rakyat.com /

SERANG NEWS - Tidak terima ditegur ketika keluyuran malam-malam diduga puluhan santri di Kota Serang keroyok warga.

Naasnya, diduga para santri ini melakukan pengeroyokan hingga korban mengalami luka dan babak belur.

Mereka melakukan pengeroyokan terhadap dua pemuda yang sedang ronda di Komplek Pepabri, Kelurahan Panggung Jati, Kecamatan Taktakan, Kota Serang

Akibatnya, dua korban yakni Aji (22) dan Yudha (23) mengalami lebam dan luka di bagian kepala bagian belakang. 

Baca Juga: Dear Warga Serang, Hati-hati WhatsApp Mengatasnamakan Walikota, Syafrudin: Penipuan

Korban ditemani sejumlah warga pun langsung melaporkan insiden tersebut ke pihak Polsek Taktakan pada Kamis 9 Juni 2022.

Diungkapkan Kepala Pemuda Komplek Pepabri, Hadi. Jika penyerangan yang dilakukan puluhan diduga santri bermula saat 4 pemuda yang sedang jaga ronda menasehati sejumlah santri yang sedang keluyuran tengah malam di areal komplek.

Pasalnya disampaikan Hadi, jika warga setempat mulai resah akibat aktivitas para santri yang kerap keluyuran tengah malam di areal komplek lantaran banyaknya aduan warga yang sering kehilangan barang-barangnya. 

Baca Juga: Prakiraan Cuaca BMKG Rabu 1 Juni di Wilayah Serang: Siapkan Payung

"Kejadian semalam, itu awalnya lewat 4 orang santri, terus dipanggil itu santri sama yang ronda, dinasehatin tuh santri," katanya.

"Ditanya kenapa malam-malam masih keluyuran di komplek, terus dinasehatin, sama yang ronda itu mau di foto, mau dilaporin ke Kiyainya," kata Hadi menambahkan.

"Mereka itu sering banget keluyuran malam di atas jam 12, dan memang kita juga akhir-akhir ini sering banyak kehilangan barang di komplek. Jaket, kotak amal, sepatu, sendal. Kalau kendaraan dan barang elektronik sih engga," imbuhnya. 

Baca Juga: Diduga Korban Tabrak Lari, Pria Paruh Baya Ini Sengaja Diumpetin di Semak-semak dengan Tubuh Penuh Luka

Dikatakan Hadi, diduga keempat diduga santri tersebut tak terima lantaran saat hendak dilaporkan ke pimpinan pondok pesantren.

Sehingga memanggil teman-temannya yang lain dan langsung mengeroyok dua pemuda yang sedang jaga ronda.

"Nah dari situ dia ga terina, soal foto itu. Dan manggil teman-temannya terus langsung melakukan penyerangan. Itu sekitar 20 orang santri Maluku. Jadi yang di pos ronda ada 4 orang, tapi dipukulin itu cuma 2 orang, yang 2 orangnya diem aja ga berani karena mereka banyakan," ungkapnya.

Diakui Hadi, jika pihaknya sudah mencoba berkomunikasi dengan pihak pondok pesantren tempat para santri tersebut menimba ilmu. 

Baca Juga: Sembunyikan 13 Paket Sabu Didalam Sachet Teajus, Polres Serang Ringkus Pengedar Narkoba

Namun lantaran tidak ada respon sehingga laporan kepolisian pun terpaksa dilakukan.

"Sudah kita sampaikan ke pihak ponpesnya, tapi mereka juga bilangnya kewalahan juga, udah ga bisa diatasi. Dan menyerahkan juga ke kita ya silahkan aja kalau mau lapor (polisi). Tadi sudah divisum dan sudah kita laporkan juga ke Polsek Taktakan," kata Hadi.

Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Taktakan Ipda Nurul Hadi pun membenarkan bahwa pihaknya telah menerima laporan dari korban. Dan saat ini tengah dilakukan penyelidikan, termasuk melengkapi alat bukti.

"Untuk sementara kita terima dulu laporannya. Selanjutnya dilakukan penyelidikan dan melengkapi alat bukti dan memeriksa saksi-saksi untuk proses hukum selanjutnya," singkat Nurul.***

Editor: Kiki


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah