Misalnya seperti kondisi Fadia yang tidak prima 100 persen karena masih berkutat dengan cedera di kakinya.
"Tadi pagi sempat ditanya Koh Didi (pelatih ganda putri Eng Hian), 'Mau mundur atau tetap main?' Saya jawab tetap main, meski tumit kiri saya masih sakit. Saya ngotot dan memaksakan diri tetap main. Rasa ingin menang saya begitu besar," ujar Fadia.
Fadia menceritakan, meski bertanding dengan rasa sakit namun saat permainan sudah dimulai dirinya seakan tidak ingat dengan kondisi fisiknya yang kurang mendukung.
"Kemenangan ini saya persembahkan untuk seluruh masyarakat Indonesia yang telah mendukung. Juga untuk pelatih, PBSI, orang tua dan keluarga. Terima kasih atas dukungannya, sehingga kami bisa juara," ucap Fadia.
Sedangkan kepala pelatih ganda putri Pelatnas Cipayung, Eng Hian, mengaku bersyukur anak didiknya bisa kembali jadi kampiun.
Ke depan, dirinya harus tetap terus memoles kemampuan Apriyani/Fadia agar menjadi pasangan papan atas.
"Mereka harus lebih dipersiapkan lagi. Apalagi begitu banyak kejuaraan-kejuaraan besar menanti. Sebagai pasangan yang tengah naik performanya, tentu Apri/Fadia bakal lebih diwaspadai dan dimonitor lawan-lawan," sebut Eng Hian.
Setelah bermain bagus di Malaysia Masters 2022 dan Singapore Open 2022 pada awal Juli 2022, kini Apriyani Rahayu/Siti Fadia dijadwalkan akan mengikuti kejuaraan badminton Chinese Taipe Open 2022.
Chinese Taipei Open 2022 sendiri merupakan ajang BWF World Tour Super 300, yang digelar pada 19-24 Juli 2022 pada pekan depan.