Filosofi ala Rangnick kemudian disebut sebagai Gegenpressing, yang merupakan spin-off dari permainan menekan manajer ikonik Ukraina, Valeriy Lobanovskyi.
Tentang Gegenpressing, Rangnick menggambarkannya sebagai filosofi sangat sederhana.
Kemudian Rangnick menjelaskan bahwa penjaga gawang jangan banyak memegang bola.
"Kiper juga tidak boleh menjadi orang yang paling banyak kontak dengan bola. Di hampir setiap liga dan setiap negara, penjaga gawang secara teknis adalah pemain sepak bola yang paling terbatas di lapangan dan oleh karena itu kami harus memastikan bahwa dia memiliki kontak terendah," kata Rangnick.
"Ini adalah gaya sepak bola yang cepat, proaktif, menyerang, menyerang balik, menekan, menarik dan menghibur," katanyanya.
Baca Juga: Hadapi Chelsea Akhir Pekan Nanti, Pelatih Manchester United Michael Carrick Siapkan Kejutan
Ralf Rangnick merupakan pelatih asal Jerman yang begitu berpengalaman.
Dia telah malang-melintang di Bundesliga dan dikenal sangat piawai dalam menyulap klub dengan skuad medioker menjadi tangguh, seperti di Schalke 04 dan RB Leipzig.
Pria berusia 63 tahun itu juga begitu pandai mengembangkan bakat-bakat muda seperti Joel Matip, Timo Werner, Marcel Sabitzer, hingga Naby Keita. ***