Kisah Apriyani Rahayu Mencoba Karate sebelum Putuskan Terjun Bulutangkis

- 21 Agustus 2021, 13:20 WIB
Greysia Polii dan Apriyani Rahayu saat berhasil mendapatkan medali emas di olimpiade 2020.
Greysia Polii dan Apriyani Rahayu saat berhasil mendapatkan medali emas di olimpiade 2020. /Antara Foto/Sigid Kurniawan/

"Beliau (Apri menyebut ayahnya) buat (raket), habis itu kok anak ini kaya seneng dengan bulutangkis, kaya beda. Terus pada akhirnya ya udah deh diterusin di bulutangkis. Dan memang senang juga bulutangkis sejak kecil," ungkapnya.

Apriyani mulai berlatih bulutangkis di Jakarta pada akhir tahun 2011 di Klub Pelita Bakrie. Kemudian, pada pertengahan 2015, dia berpindah klub ke Jaya Raya Jakarta.

Sebelum dipasangan dengan Greysia Polii, Apriyani lebih dahulu berpasangan dengan pernah berpasangan dengan beberapa pemain seperti Rosyita Eka Putri Sari, Fachriza Abimanyu, Rinov Rivaldy, Jauza Fadhila Sugiarto, Agripinna Prima Rahmanto Putra, Panji Akbar Sudrajat.

Di awal 2017, Apriyani mulai berlatih di Pelatihan Nasional (Pelatnas) Cipayung, Jakarta. Sejak itu pula Apriyani mulai bermain di level senior dan berpasangan dengan Greysia Polli menggantikan Nitya Krishinda Maheswari yang cedera.

Penampilan perdana mereka terjadi di Kejuaraan Beregu Sudirman Cup 2017. Mereka meraih gelar pertamanya di kelas BWF Grand Prix Gold pada Thailand Terbuka 2017.

Disusul gelar BWF Super Series pertamanya di Prancis Terbuka Super Series 2017 hingga puncaknya menjadi Olimpian atau juara Olimpiade Tokyo 2020.***

Halaman:

Editor: Ken Supriyono


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x