Network
SERANG NEWS - Setiap orang memiliki kebiasaan yang khas dan berbeda-beda. Kadang kebiasaan yang kita lihat wajar dan manusiawi, orang memandangnya aneh. Bisajadi itu adalah tanda kecemasan yang dimiliki.
Ada banyak tanda kecemasan di dunia ini diantaranya adalah gugup, takut bicara didepan umum, ataupun takut berada ditengah-tengah keramaian.
Namun jika diperhatikan lagi, ada banyak bentuk tanda kecemasan yang amat samar dan tidak begitu jelas. Seperti orang yang sebenarnya nyaman berada ditengah-tengah banyak orang tapi tak mau hadir dalam undangan makan malam berdua.
Baca Juga: Selain untuk Diet, Ini Manfaat Biji Bunga Matahari Menurut Ahli Kesehatan
Ada pula orang yang senang bercanda dan banyak bicara dalam kelompok kecil, tiba-tiba menjadi pendiam di acara-acara sosial.
Perilaku kecemasan ini banyak dialami oleh sebagian orang dan banyak diantaranya disebabkan oleh trauma masa kecil.
Dilansir dari psychology today 14 Mei 2022, penelitian telah menunjukkan bahwa trauma masa kecil saling berhubungan dengn banyak gejala kecemasan, pengalaman kita di masa kecil sering mengarah pada manifestasi perilaku yang ada hingga kita dewasa.
Salah satu contohnya seperti rasa takut dipandang atau dievaluasi secara negatif oleh orang lain merupakan manifestasi dari pengalaman masa kecil yang sering mendapat teguran dengan cara yang negatif.
Banyak anak-anak yang sering ditempatkan dalam situasi di mana mereka tidak dapat melarikan diri, seperti membutuhkan orang lain untuk mengadu atau tempat yang aman untuk menghindar, ini dapat menyebabkan banyak perilaku penghindaran ketika dewasa.
"Otak trauma" ingin menghindari pengalaman apa pun yang mengingatkan kita pada saat kita tak dapat melepaskan diri dari ketidaknyamanan.
Baca Juga: Sudah Tahu Belum, Ternyata 5 Kebiasaan ini Bisa Merusak Hidupmu, Harus Dihindari!
Berikut ini 10 respon dari trauma yang mungkin tak kita sadari dan sering dianggap manusiawi :
1. Tidak menjawab telepon atau menghindari panggilan. Bagi banyak orang, mungkin menjawab telepon adalah tugas sederhana namun tidak bagi pengidap kecemasan.
Mungkin bagi mereka yang tak mengalami masalah kecemasan, tak mengangkat telepon hanyalah tindak kemalasan.
Namun bagi pengidapnya, mereka cenderung akan takut privasinya dilanggar oleh orang rumah akibat pengalaman tidak mengenakan seperti dipermalukan oleh orang tua atau pengasuh, diledek, atau diomeli dan diintrogasi seusai menerima telepon.
Baca Juga: Ciri-Ciri Perempuan yang Bakal Awet Muda, Salah Satunya Perempuan yang Menyukai Tantangan
2. Jarang berbicara cenderung diam selama acara kelompok ataupun acara-acara sosial. Orang yang tak mengalami masalah sosial akan memandang ini sebagai bentuk rasa bosan atau sifat bawaan yang kalem dan pendiam.
Namun yang sebenarnya dirasakan oleh pengidap kecemasan ialah, ia perlu waktu untuk bersiap-siap menanggapi atau merespon sapaan dari banyak orang dan menghindari obrolan panjang karna takut terlibat pertengkaran verbal.
3. Menjadi gugup atau tidak nyaman ketika ada yang berjalan atau duduk dekat dengan kita. Ketika kita tumbuh pada lingkungan dimana batas privasi atau kontak fisik dilanggar, maka kita akan menyadari bahwa orang lain mungkin tidak akan nyaman jika kita melakukan hal yang sama.
Untuk itu kita berusaha menjaga batas dan otomatis menghindar demi pengalaman tak menyenangkan yang dia alami tak dialami oleh orang didekat kita.
4. Selalu duduk di area tertentu setiap kunjungan ke tempat makan atau berkunjung ke acara sosial. Banyak dari mereka yang memiliki kecemasan lebih nyaman duduk di dekat dinding dimana tak ada apapun lagi dibelakang mereka.
Hal ini mungkin efek dari pengalaman memalukan di acara sosial sebelumnya dan tidak percaya diri ditengah-tengah kerumunan.
5. Makan atau minum secara berlebihan. Banyak dari pengidap kecemasan melakukan hal ini sebagai bentuk memanjakan dirinya.
Hal ini bisa terjadi akibat kebutuhan yang tidak terpenuhi ketika mereka masih kanak-kanak.
6. Bersembunyi ketika terdengar suara ketukan dipintu dari tamu tak diundang. Seringkali kita berkunjung kerumah orang dan ketika orang yang dituju tidak dirumah maka orang lain yang dirumah tak membukakan pintu dan membiarkannya hingga kita pergi. Ini juga termasuk kedalam bentuk kecemasan
7. Terus menerus minta maaf bahkan untuk hal-hal yang bukan salah anda atau salah siapapun. Ketika kita terus-menerus dikritik, atau terus-menerus dibuat merasa bahwa semuanya adalah kesalahan kita, otak kita mengembangkan rasa malu yang kuat.
Hal ini akibat dari pelecehan emosional atau pengabaian di masa kecil.
Baca Juga: 7 Langkah Efektif Agar Bisa Keluar dari Zona Nyaman, Nomor 4 Paling Penting!
8. Memiliki refleks kaget yang tinggi. Memiliki respons terkejut yang meningkat, atau menjadi 'gelisah', berkorelasi dengan trauma dan pelecehan masa kecil.
9. Tidak ingin ada tamu datang kerumah dan khawatir takbisa mengontrol kapan tamu itu harus pulang. Hal ini sering kali disebabkan karena tidak mampu mengontrol ruang aman sendiri, seperti tumbuh di rumah di mana batas-batasnya tak dipedulikan dan privasi dilanggar.
Maka ketika kita dewasa kita lebih memprioritaskan batas privasi kita dan cenderung menutup diri.
10. Lebih nyaman berada disekitar orang-orang tertentu. Anak yang tumbuh di mana orang dewasa tidak selalu aman dan dapat dipercaya menyebabkan banyak orang merasa tidak nyaman di sekitar orang baru.
Berikut 10 tanda kecemasan dan kaitannya dengan trauma masa kecil, adakah diantaranya yang relate-able dengan kehidupan pribadi kamu? ***
