Contoh, jangan turuti kemauan anak ketika dia menangis atau tantrum karena ingin menonton televisi saat waktunya tidur malam, minta dibelikan sesuatu yang tidak ia butuhkan, atau ketika ia merengek untuk bermain gadget.
Akan tetapi jangan pernah memarahi orang tua ketika bersalah. Namun, ajaklah berkomunikasi dan berikan penjelasan dengan bahasa yang anak pahami.
3. Luangkan waktu untuk anak setiap hari
Anak-anak yang tidak mendapatkan perhatian dari orang tuanya, bisa melakukan tindakan tidak baik atau berkelakuan buruk. Biasanya, mereka melakukan tindakan tersebut untuk mendapatkan perhatian dari orang tua.
Jadi, sesibuk apa pun Anda, selalu luangkan waktu untuk terlibat dalam kehidupannya. Terutama bagi para ayah, ini sangat penting untuk menjalin hubungan ayah dan anak yang baik.
Luangkan waktu untuk menjalin hubungan dan kegiatan berkualitas, seperti sarapan bersama, mengantarnya ke sekolah, datang ke setiap acara yang dilakukan anak, atau sebatas berbincang sebelum tidur mengenai kegiatan yang dilakukannya seharian.
4. Tumbuhkan sifat kemandirian pada anak
Melatih anak agar mandiri dapat ditanamkan dengan cara memberikan anak kepercayaan, kesempatan, dan apresiasi. Misalnya, dengan mengajarkan anak untuk merapihkan mainan dan tempat tidurnya sendiri atau sekedar membiasakan anak untuk menyiapkan bekal sekolahnya sendiri.
Saat anak memasuki masa remaja, orang tua juga bisa mendukung dan membantu anak untuk menyelesaikan masalah pribadinya, yaitu dengan berdiskusi dan mengarahkan pikiran anak untuk mengambil sikap terbaik.