Network
SERANG NEWS - Film Tjoet Nya' Dhien yang berlatar belakang sejarah akan kembali tayang di bioskop.
Film yang dirilis tahun 1988 ini bisa disaksikan di bioskop mulai 20 Mei 2021 mendatang.
Penayangan film Tjoet Nya' Dhien ini bertepatan dengan hari kebangkitan Nasional.
Pemutaran film ini rencananya akan akan dilanjutkan di berbagai kota lainnya seperti Surabaya, Semarang, Makasar dan Medan.
Christine Hakim sebagai pemeran utama film Tjoet Nya' Dhien telah mengkonfirmasi perihal penayangan tersebut pada Senin 3 Mei 2021 kemarin.
Baca Juga: Liverpool Bisa Dapat 3 Poin Gratis dari Manchester United, Tapi, Memilih Tetap Bertanding
Menurut Christine, film yang diedarkan 33 tahun silam ini sudah mengalami restorasi menyeluruh di Belanda.
Dijelaskan Christine, format pita celuloid sudah ditransformasi ke DCP, sehingga gambar lebih bersih dan detail warna semakin tajam.
Namun sayangnya dengan berbagai pertimbangan teknis durasi film akan dipangkas.
Baca Juga: Inter Milan Raih Scudetto, Massimo Moratti: Cristian Eriksen Kunci Permainan Nerazzuri
Film Tjoet Nya'Dhien sendiri sebelumnya 130 menit akan dipangkas menjadi menjadi 106 menit.
Christine menyebutkan ada beberapa alasan mengapa film ini akhirnya ditayangkan kembali.
Pertama, untuk memberikan kesempatan kepada generasi muda yang belum pernah menyaksikan film ini.
"Khususnya kaum milenial," kata Christine.
"Tjoet Nya' Dhien" juga dinilai memiliki pesan yang masih relevan dengan kehidupan masa kini.
Selain itu, pemutaran kembali Tjoet Nya' Dhien juga sebagai bukti wujud nyata untuk memenuhi anjuran pemerintah agar masyarakat kembali menonton film di bioskop.
"Dan sebaiknya nontonnya film Indonesia," ujar peraih sembilan Piala Citra itu seperti dikutip dari Antara.
Kehadiran film Tjoet Nya' Dhien pun diharapkan bisa menjadi sebuah tontonan yang menghibur sekaligus tuntunan bagi masyarakat.
Film ini disutradarai oleh Eros Djarot. Film ini menyabet delapan Piala Citra pada Festival Film Indonesia (FFI) 1988.
Selain Christine Hakim, Tjoet Nya' Dhien juga dibintangi oleh Slamet Rahardjo, Piet Burnama, Rudy Wowor, Rosihan Anwar, Ibrahim Kadir dan lainnya.***
