Setelah dilihat ternyata lima dari tujuh telur tersebut berubah menjadi empat orang pangeran dan satu orang putri.
Semuanya mengenakan pakaian seperti keluarga kerajaan. Sedangkan tiga butir telur lainnya berubah menjadi hantu dan batu.
Baca Juga: Upaya Diplomatik Indonesia Goyah, Jubir Menlu: Bukan Waktu yang Ideal untuk Berkunjung ke Myanmar
Menurut cerita yang beredar di masyarakat, keempat nama pangeran tersebut adalah War menjadi Raja di Waigeo, Betani menjadi Raja di Salawati, Dohar menjadi Raja di Lilinta (Misool) dan Mohamad menjadi Raja di Waigama Batanta. ***