Tips Menjaga Kesehatan Jiwa dan Badan Menurut Buya Hamka dalam Buku Tasawuf Modern

25 November 2021, 19:34 WIB
Tips Menjaga Kesehatan Jiwa dan Badan Menurut Buya Hamka dalam Buku Tasawuf Modern /Pixabay/

SERANG NEWS - Menjaga kesehatan merupakan suatu hal yang penting. Ia merupakan kunci daripada sebuah kehidupan manusia.

Apalah jadinya jika manusia terganggu kesehatan jiwa dan badannya, segala aktifitas pasti akan terganggu.

Di dalam manusia, aspek jiwa dan badan memang tidak bisa terpisahkan. Keduanya saling memiliki keterikatan.

Baca Juga: Pernikahan Tidak Bahagia Selama Bertahun-tahun? Coba Simak 5 Saran Ini dan Lakukan Bersama Pasanganmu

Buya Hamka dalam bukunya yang berjudul Tasawuf Modern, di dalam salah satu babnya menjelaskan persoalan kesehatan jiwa dan badan.

Jika jiwa manusia sehat, maka ia akan memancarkan kesehatan kepada panca inderanya. Matanya akan memancarkan bayangan kesehatan. Gerak tubuhnya akan lebih teratur dan terhindar dari rasa malas.

Sebaliknya, jika badan sehat, maka berfikir pun akan lebih optimal dan akal akan berjalan dengan lancar. Dengan kesehatan badan tersebut segala aktifitas tidak akan terganggu.

Baca Juga: Inilah Bahaya Tidur Selepas Shalat Subuh, Salah Satunya Bisa Sebabkan Lemah Syahwat!

Oleh karena itu, untuk menjaga itu semua, terutama kesehatan jiwa, karena ia yang paling utama, maka harus dicari sebab musababnya. Sehingga kesehatan bisa tetap terjaga.

Berikut beberapa hal yang harus diperhatikan:

1. Bergaul dengan orang-orang yang budiman

Pergaulan sangat mempengaruhi terhadap beberapa aspek dalam hidup. Dengan pergaulan tersebut, kita akan mendapatkan dua kemungkinan, memetik yang baik atau buruk.

Melalui pergaulan, didikan otak akan dipengaruhi. Cara berfikir dan bertindak akan terbawa kepada diri kita tanpa sadar.

Baca Juga: Tujuh Hal Sepele yang dilakukan Cewek Ini Bisa Bikin Cowok Deg-degan, Nomor Lima Bikin Baper

Oleh karena itu, hendaklah mencari dengan sungguh-sungguh pergaulan yang baik. Pergaulan yang mampu membawa kita kepada kebaikan, yang selalu bisa memetik manfaat daripadanya.

"Pergaulan mempengaruhi didikan otak. Pergaulan membentuk kepercayaan dan keyakinan," tulis Buya Hamka dalam buku Tasawuf Modern halaman 162.

2. Membiasakan pekerjaan berpikir

Berfikir merupakan salah satu cara untuk memelihara kesejatan jiwa. Dengan berfikir otak akan aktif dan memiliki rangsangan dalam merespon segala hal.

Baca Juga: Kenali Bagaimana Otak Merespon Musik dan Menghasilkan Emosi, Ini Penjelasan dr Ryu Hasan

Otak harus terus dijaga dan dilatih dengan cara berfikir. Ia akan mati jika tidak dilatih. Sangat bahaya jiga didiamkan, akan membusuk dan membuat kedunguan.

Orang yang berpikir sangat dekat dengan pengalaman, meski bukan pengalaman sendiri. Dari itu ia akan dapat dengan mudah memperoleh hikmah atau suatu kesimpulan dengan cepat.

Kemudian, orang yang terbiasa berpikir dan berpengalaman akan semakin sempurna bila ditambah dengan ilmu. Ibarat pisau, ia akan tajam. Oleh karena itu, semakin diasah maka akan semakin tajam. Begitupun sebaliknya.

"Pimpin dan kendalikan jiwa dengan baik, karena amat liarnya, dan beri ingatlah, karena dia lekas lupa," ujar Hasan Basri dalam buku Tasawuf Modern halaman 165.

Baca Juga: 7 Faktor yang Membuat Hubungan Lebih Lengket, Nomor 6 Paling Penting

3. Menjaga syahwat dan kemarahan

Menjaga syahwat dan kemarahan merupakan salah satu cara untuk menjaga agar jiwa tetap sehat. Syahwat merupakan sesuatu yang teramat manis untuk dinikmati. Tak ayal banyak orang yang turut mengikuti nafsu.

Tetapi tanpa disadari bahwa dibalik kenikmatan itu terdapat sebuah duri yang sangat membahayakan. Sehingga harus bisa menempatkan syahwat dan kemarahan itu pada tempatnya.

Bukan berarti kita tidak boleh memperturutkan syahwat dan kemarahan. Tetapi gunakanlah keduanya pada posisi yang tepat.

Baca Juga: Jangan Ambyar, Begini 10 Tips Agar Tetap Tegar Saat Bertemu Mantan, Nomor 7 Paling Penting

Orang yang tidak memiliki syahwat dan kemarahan akan membahayakan diri. Ia akan dilindas oleh orang yang memiliki syahwat dan kemarahan yang tinggi.

Oleh karena itu gunakanlah syahwat dan kemarahan sebagai benteng diri, bukan untuk menyerang orang lain.

4. Bekerja dengan teratur

Bekerja dengan teratur sama artinya dengan menimbang sebelum mengerjakan atau tadbir.

Mengerjakan sesuatu tentu harus ditimbang terlebih dahulu kemana beratnya. Jika ia lebih berat kepada faedah maka lakukanlah, namun jika cenderung kepada keburukan maka tinggalkanlah.

Baca Juga: 8 Tips Move On dari Masa Lalu, Nomor 7 Paling Mudah Dilakukan

Mengerjakan shalat dengan tergesah-gesah misanya, merupakan pekerjaan yang dirasa berat kepada keburukan. Maka apa yang ia kerjakan itu hanyalah sia-sia belaka.

Teratur di sini dimaksudkan agar seseorang tidak terjerumus kepada lubang yang sama, yang sebelumnya ia sudah ketahui.

Nabi Muhammad SAW berkata, “Mukmin tidak dua kali digigit ular pada satu lubang.”

5. Menyelidiki cita-cita (aib) diri sendiri

Tabiat manusia adalah ingin sebuah kemuliaan. Tetapi jarang yang menyadari tentang aibnya sendiri. Ia terlalu sibuk mencari-cari keburukan orang, sedangkan keburukannya sendiri yang dekat tidak mau ia lihat.

Oleh karena itu carilah teman yang sanggup menasehati kita jika kita melakukan perbuatan yang tercela. Teman yang hanya memuji dan memuji kita bukanlah teman yang setia.

Baca Juga: Detox Liver ala dr. Zaidul Akbar, Resep Herbal untuk Obati Tekanan Darah Tinggi dan Asam Urat

Al Kindi berkata, “Jangan meniru perangai lampu, menerangi orang lain tetapi diri sendiri terbakar. Tetapi contohlah perangai bulan, tiap-tiap dia bertentangan dengan matahari, dia mendapat cahaya baru.

“Maka janganlah tertawa melihat orang jatuh, karena jaranglah yang jatuh sengaja, padahal dia sakit. Tetapi bersyukurlah kepada Tuhan, jika kita tidak jatuh dalam perjalanan sesulit ini.”

Itulah tips menjaga kesehatan jiwa dan badan menurut Buya Hamka dalam buku Tasawuf Modern.***

Editor: Masykur Ridlo

Tags

Terkini

Terpopuler