30 Kata-kata Mutiara Soekarno, Cocok untuk Ucapan Hari Pancasila dan Status Facebook dan Instagram

31 Mei 2021, 07:15 WIB
Presiden Soekarno. /Instagram @presidensukarno/

SERANG NEWS - Soekarno sebagai proklamator dan Presiden Indonesia pertama banyak memberikan inspirasi.

Ucapan Presiden Soekarno bak kata-kata yang selalu menggugah dalam setiap momentum besar kenegaraan, tak terkecuali Hari Pancasila yang jatuh pada 1 Juni.

Setiap ucapan atau kata-kata Soekarno memberikan spirit atau semangat bagi generasi muda untuk melanjutkan cita-cita kemerdekaan Indonesia.

Terlebih 1 Juni menjadi Hari Pancasila sebagaimana sebagai dasar ideologi nasional dan cara pandang bangsa Indonesia.

Baca Juga: Link 15 Twibbon Hari Lahir Pancasila 1 Juni, Cocok untuk Medsos dan Gratis

Berikut SerangNews.com himpun kata-kata mutiara Soerkano yang cocok untuk ucapan hari besar nasional seperti Hari Pancasila dan cocok untuk status Facebook, WhatsApp dan Instagram:

1. "Kami menggoyangkan langit, menggempakan darat, dan menggelorakan samudera agar tidak jadi bangsa yang hidup hanya dari dua sen sehari. Bangsa yang kerja keras, bukan bangsa kuli. Bangsa yang rela menderita demi pembelian cita-cita."

2. “Belajar tanpa berpikir itu tidaklah berguna, tapi berpikir tanpa belajar itu sangatlah berbahaya!”

3. “Beri aku 1.000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda niscaya akan kuguncangkan dunia.”

4. “Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya.”

Baca Juga: Sambung Jakarta-Moskow Lewat Patung Yuri Gagarin, Anies Baswedan: Persahabatan Rusia-Indonesia Sejak Soekarno

5 "Gotong royong adalah pembantingan tulang bersama, pemerasan keringat bersama, perjuangan bantu-membantu bersama. Amal semua buat kepentingan semua, keringat semua buat kebahagiaan semua. Ho-lopis-kuntul-baris buat kepentingan bersama!"

6. “Bangsa yang tidak percaya kepada kekuatan dirinya sebagai suatu bangsa, tidak dapat berdiri sebagai suatu bangsa yang merdeka.”

7. "Barangsiapa ingin mutiara, harus berani terjun di lautan yang dalam.”

8. “Gantungkan cita-cita mu setinggi langit! Bermimpilah setinggi langit. Jika engkau jatuh, engkau akan jatuh di antara bintang-bintang.”

9. “Jika kita memiliki keinginan yang kuat dari dalam hati, maka seluruh alam semesta akan bahu membahu mewujudkannya.”

Baca Juga: Hari Aristektur: Ada YB Mangunwijaya, Soekarno, dan Ridwan Kamil, Ini Sosok Ternama Arsitek Indonesia

10. “Jadikan deritaku ini sebagai kesaksian bahwa kekuasaan seorang Presiden sekalipun ada batasnya. Karena kekuasaan yang langgeng hanya kekuasaan rakyat. Dan diatas segalanya adalah Kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa.”

11. "Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri.”

12. “Negeri ini, Republik Indonesia, bukanlah milik suatu golongan, bukan milik suatu agama, bukan milik suatu kelompok etnis, bukan juga milik suatu adat-istiadat tertentu, tapi milik kita semua dari Sabang sampai Merauke!”

13. “Kalau pemuda sudah berumur 21-22 tahun sama sekali tidak berjuang, tak bercita-cita, tak bergiat untuk tanah air dan bangsa, pemuda begini baiknya digunduli saja kepalanya.”

14. “Aku ini bukan apa-apa kalau tanpa rakyat. Aku besar karena rakyat, berjuang karena rakyat, dan aku penyambung lidah rakyat.”

15. “Aku tinggalkan Kekayaan alam Indonesia, biar semua negara besar dunia iri dengan Indonesia, dan aku tinggalkan hingga bangsa Indonesia sendiri yang mengolahnya.”

Baca Juga: Ki Hajar Dewantara, Kilas Balik Sejarah Hari Pendidikan Nasional dan Taman Siswa Yogyakarta Bagian 2

16 “Dalam pidatoku, "Sekali Merdeka tetap Merdeka"! Kucetus semboyan: "Kita cinta damai, tetapi kita lebih cinta KEMERDEKAAN".”

17. "Kebangsaan Indonesia yang bulat! Bukan kebangsaan Jawa, bukan kebangsaan Sumatra, bukan kebangsaan Borneo, Sulawesi, Bali atau lain-lain, tetapi kebangsaan Indonesia, yang bersama-sama menjadi dasar satu nationale staat."

18. “Dari sudut positif kita tidak bisa membangunkan kultur kepribadian kita dengan sebaik-baiknya kalau tidak ada rasa kebangsaaan yang sehat.”

19. “Bangsa adalah segerombolan manusia yang keras, ia punya keinginan bersatu dan mempunyai persamaan watak yang berdiam di atas satu geopolitik yang nyata satu persatuan.”

20. “Hanya bangsa yang berani mengambil nasib dalam tangan sendiri, akan dapat berdiri dengan kuat."

21. "Jikalau aku melihat sawah-sawah yang menguning-menghijau, Aku tidak melihat lagi
batang-batang padi yang menguning menghijau, Aku melihat Indonesia."

Baca Juga: Ki Hajar Dewantara, Bapak Pendidikan Nasional Bagian I: Kisahnya Tak Tamat Sekolah dan Dibuang ke Belanda

22. "Kalau bangsa kita, Indonesia, walaupun dengan bambu runcing. Saudara-saudara semua sia sedia mati mempertahankan tanah airkita Indonesia, pada saat itu bangsa Indonesia adalah siap sedia untuk merdeka."

23. "Kemerdekaan adalah jembatan emas, jembatan inilah yang leluasa menyusun masyarakat Indonesia merdeka yang gagah, kuat, sehat, kekal, dan abadi."

25. "Tuhan tidak merobah nasib suatu bangsa sebelum bangsa itu merobah nasibnya."

26. "Wadah yang bernama Negara Republik Indonesia yang terdiri dari berbagai agama, suku, adat istiadat ini supaya utuh tidak retak."

27. "Selama rakyat belum mencapai kekuasaan politik atas negri sendiri, maka sebagian atau syarat-syarat hidupnya baik ekonomi maupun sosial maupun politik diperuntukan bagi yang bukan kepentingannya bahkan bertentangan dengan kepentingannya."

28. "Jikalau ingin menjadi satu bangsa yang besar, ingin menjadi bangsa yang mempunyai kehendak untuk bekerja, perlu pula mempunyai imagination!"

29. "Suatu revolusi melemparkan hukum yang ada dan maju terus tanpa menghiraukan hukum itu. Jadi sukar untuk merencanakan suatu revolusi dengan ahli hukum. Kita memerlukan getaran perasaan kemanusiaan."

30. "Negeri kita kaya, kaya, kaya-raya, Saudara-Saudara. Berjiwa besarlah, ber-imagination. Gali! Bekerja! Gali! Bekerja! Kita adalah satu tanah air yang paling cantik di dunia."***

Editor: Ken Supriyono

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler