Kepala DPK Provinsi Banten: Perpustakaan Harus Bisa Berdayakan Intelektual dan Kemandirian Ekonomi

12 September 2022, 17:26 WIB
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsiapan (DPK) Provinsi Banten Usman Asshiddiqi Qohara. /Serang News

SERANG NEWS – Keberadaan perpustakaan bukan hanya sekadar tempat menyimpan koleksi buku, melainkan bisa mendorong masyarakat berdaya secara intelektual dan ekonomi.

Hal itu ditegaskan Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsiapan (DPK) Provinsi Banten Usman Asshiddiqi Qohara.

Ia mengatakan, perpustakaan tidak lagi hanya sebatas menjadi ruang koleksi buku. Akan tetapi, harus memberikan dampak manfaat langsung yang dapat memberdayakan masyarakat secara sosial ataupun kemandirian ekonomi.

Baca Juga: Bisa Diakses dari Mana saja, Begini Cara Pinjam Buku secara Online Gunakan iBanten Perpustakaan Banten

"Karena kita membangun perpustakaan tentu harus melihat dampak manfaatnya. Tidak hanya membangun kecerdasan, tapi keberdayaan," kata Usman kepada SerangNews.com, Senin 12 September 2022.

Untuk mendorong itu, DPK Provinsi Banten terus meningkatkan layanan dan ketersediaan bahan referensi.

Berdasarkan data DPK Provinsi Banten, pihaknya memiliki jumlah pustaka tercetak dan terekam sebanyak 61.483 judul dengan total 179.262 eksemplar.

Baca Juga: Cari Bahan Tugas Kuliah dan Skripsi, Cek Koleksi Buku Perpustakaan Banten yang Dilengkapi Akses Digital

Jumlah tersebut meliputi koleksi sirkulasi dan referensi sebanyak 28.468 judul dengan 91.403 eksemplar, koleksi buku MUPK 8.885 judul dengan 26.665 eksemplar, koleksi Banten Corner dengan 985 judul dengan 2.955 eksemplar dan koleksi sumbangan atau hibah 12.900 judul dengan 15.651 eksemplar.

Kemudian, koleksi deposit atau KCKR sebanyak 3.840 judul dengan 4.638 eksemplar, koleksi terbitan berkala 150 judul dengan 1.064 eksemplar, koleksi silang layang 2.401 judul dengan 21.213 eksemplar.

Selain itu ada koleksi buku digita atau eBook sebanyak 3.564 judul dengan jumlah 15.068 copy, koleksi braille 131 judul dengan 306 eksemplar, dan koleksi terekam atau film sebanyak 159 judul dengan 299 copy.

Baca Juga: Bingung Cari Tempat Rekreasi, Ayo Kunjungi Ruang Baca Anak Perpustakaan Banten yang Dilengkapi Layanan Dongeng

Menurutnya, literasi bukan hanya mengembangkan kemampuan intelektual. Lebih jauh, mendorong masyarakat berdaya atas kemampuan dan potensi dirinya untuk mencapai kesejahteraan.

"Makanya literasi adalah gerakan kebudayaan untuk membangkitkan motivasi agar masyarakat berkembang dan berdaya dari berbagai aspek, baik intelektual dan ekonomi," ucapnya.

"Sekali lagi, perpustakaan tidak hanya menyediakan buku atau sebatas layanan. Tapi upaya nyata untuk memberikan ilmu dan pengembangan kesejahteraan," sambung pria kelahiran, Serang 20 Maret 1970 ini.

 Baca Juga: Ini 5 Layanan Perpustakaan Provinsi Banten yang Terbuka Umum, Ada Ruang Khusus Referensi Sejarah Banten

Untuk itu, Usman akan meminta aparaturnya melaksanakan program yang secara nyata punya azas kebermanfaatan. Salah satunya, mendorong gerakan literasi yang sesuai dengan kebutuhan warganya.

"Misalnya, jika ada bedah buku soal pertanian, maka nara sumbernya tidak hanya pakar terorinya saja. Namun dikolaborasikan dengan praktisi petaninya langsung, sehingga ada teori dan praktik yang bisa seimbang," tuturnya.

Menurutnya, yang penting adalah azas manfaat dan dampak kepada lingkungan serta perubahan sosial.

“Di sinilah tugas berat kita, bagaimana perpustakaan menjadi agen perubahan sosial, sumber perubahan masyarakat ke arah yang lebih baik," ujarnya mantan Ketua Umum HMI Cabang Semarang periode 1993-94 ini.***

Editor: Ken Supriyono

Tags

Terkini

Terpopuler