“Kunjungan ini, oleh nasionalis sayap kanan Israel, telah berubah sifatnya (selama bertahun-tahun). Mereka menyerukan hak untuk berdoa di kompleks itu,” kata Dekker.
Baca Juga: Israel Serbu Warga Palestina di Masjid Al-Aqsa saat Hendak Shalat Subuh, Ratusan Orang Terluka
Gelombang kekerasan di Israel dan wilayah Palestina selama sebulan terakhir telah menimbulkan kekhawatiran akan kembali ke konflik yang lebih luas.
Hal itu menyusul serangan 11 hari Israel di Gaza pada Mei lalu, di mana lebih dari 250 warga Palestina di Gaza dan 13 orang di Israel terbunuh.
Sementara itu, untuk kedua kalinya di minggu ini, Israel melakukan serangan udara di Jalur Gaza dengan militernya yang menggunakan jet tempur, mereka menyerang kompleks bawah tanah yang diklaim digunakan untuk memproduksi mesin roket.
Baca Juga: Mosi Tidak Percaya, Perdana Menteri Pakistan, Imran Khan Digulingkan Oposisi
Tidak ada laporan tentang korban. Saksi mata mengatakan kepada bahwa serangan itu merusak beberapa rumah di kamp pengungsi al-Bureij di Gaza tengah.
Sebelumnya di malam hari, sebuah roket yang ditembakkan dari Gaza menghantam Israel selatan, menyebabkan kerusakan ringan pada sebuah rumah tetapi tidak ada korban cedera.
Kemudian, empat roket lainnya ditembakkan dan dapat dicegat oleh sistem pertahanan udara.***