Network
SERANG NEWS – Polisi masih mendalami penyebab mahasiswi Universitas Brawijaya bernama Novia Widyasari Rahayu (23) meninggal dunia karena bunuh diri dengan meminum cairan zat kimia berbahaya Sianida.
Jasad Novia Widyasari ditemukan di samping makam sang ayah di Desa Japan, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto pada Kamis sekitar pukul 15.15 WIB.
Dugaan sementara Novia Widyasari bunuh diri karena depresi setelah sang ayah meninggal dunia akibat Covid-19.
Dugaan lain yang saat ini masih dilakukan pendalaman oleh Polisi menjelaskan bahwa Novia Widyasari bunuh diri akibat depresi usai diperkosa hingga hamil oleh sang pacar.
Baca Juga: Ngeri, Begini Curhatan Mahasiswa UB Novia Widyasari Sebelum Mati Bunuh Diri di Samping Makam Ayahnya
Pacar Novia Widyasari disinyalir merupakan anggota Polres Pasuruan. Saat ini kasus tersebut ditangani oleh Polda Jawa Timur.
"Terima kasih informasinya, saat ini permasalahan sedang dalam penanganan Polda Jawa Timur dan akan segera disampaikan kepada masyarakat hasilnya. Salam Presisi," ujar Listyo dalam akun twitternya @ListyoSigitP, Sabtu 4 Desember 2021.
Kabar meninggalnya Novia Widyasari membuat pengguna media sosial heboh dan prihatin. Bahkan menjadi tranding dengan kemunculan tagar #SAVENOVIAWIDYASARI.
Netizen menjadi syok karena sebelum dikabarkan meninggal dunia dengan cara bunuh diri, Novia Widyasari sempat menulis artikel yang berisi curahat hati hingga viral di media sosial.
“Padahal baru minggu kemaren baca curhatannya, eh sekarang beneran masuk berita dong. Shock banget!," tulis akun @Madebyme dikutip SerangNews.com.
Sementara diketahui dalam tulisan berbentuk surat elektronik itu juga diketahui korban sudah berencana untuk bunuh diri.
"Saya berniat pergi dari rumah dengan menggegam dua sianida yang rencana akan saya minum dengan minuman varian red velvet kesukaan saya. Saya akan meminumnya di daerah paralayang. Jika saya mati, saya akan dikira kecelakaan," kata korban kepada ibunya.
Berikut ini adalah surat elektronik yang ditulis oleh Novia Widyasari sebelum meninggal bunuh diri.
Saya berniat pergi dari rumah dengan menggegam dua sianida yang rencana akan saya minum dengan minuman varian red velvet kesukaan saya. Saya akan meminumnya di daerah paralayang. Jika saya mati, saya akan dikira kecelakaan.
Sebelum saya meminumnya saya ingin mengirim ini untuk mama.
Tapi hari ini saya melihat mama saya memasak rawon sendirian sebab pembantu saya sakit. Dia memasak sambil menangis mungkin merindukan papa, jg meratapi kondisiku yg seperti seonggok daging tanpa jiwa.
Setelah itu mama saya datang ke kamar menyuapi saya makan. Dan menawari apakah saya ingin jalan dan membeli sesuatu?
Saya hanya diam saja.
Tapi hati saya sangat sakit sekali. Sakit dengan kondisi saya dan sakit melihat mama saya.
