Kecurangan CPNS 2021 Terungkap, BKN Sebut Calo Lebih Terorganisasi, Modusnya Semakin Canggih

- 8 November 2021, 06:05 WIB
Kecurangan CPNS 2021 Terungkap, BKN Sebut Calo Lebih Terorganisasi, Modusnya Semakin Canggih.
Kecurangan CPNS 2021 Terungkap, BKN Sebut Calo Lebih Terorganisasi, Modusnya Semakin Canggih. /Instagram @bkngoidofficial. /

SERANG NEWS - Terkuaknya kecurangan CPNS 2021 membuat semua orang terkejut dan geram.

Bagaimana tidak, dengan tekhnologi yang begitu canggih menggunakan sistem CAT, kecurangan CPNS 2021 masih terjadi.

Kecurangan CPNS 2021, pertama kali terungkap di titik lokasi yang berada di Kabupaten Buol, Sulawesi Tengah.

Setelah itu, bermunculan titik lokasi lainnya yang diduga terindikasi ada kecurangan CPNS 2021 saat melaksanakan tes SKD. 

Baca Juga: Siap-siap Tes SKB CPNS 2021, Ini 6 Tips Agar Lolos jadi Abdi Negara, Persiapkan dari Sekarang

BKN dan Panseslnas mencatat ada 225 peserta seleksi yang terindikasi melakukan kecurangan saat seleksi CPNS 2021.

Hal itu membuat publik geram, tak hanya peserta seleksi, bahkan DPRD RI sangat geram dengan adanya peristiwa memalukan ini.

Melansir Antara, Ketua DPR RI Puan Maharani menilai indikasi kecurangan yang terjadi dalam tes seleksi CPNS harus diusut tuntas.

Menurutnya, jika kecurangan itu tidak diusut tuntas maka akan merugikan peserta lain dan pelayanan publik. 

Baca Juga: Apa Saja Persyaratan Administrasi yang Harus Dibawa Saat Tes SKB CPNS 2021, Ini Penjelasannya.

"Kecurangan dalam seleksi CPNS harus diusut tuntas karena tidak hanya merugikan peserta lain, tapi pada akhirnya akan merugikan pelayanan publik," kata Puan dikutip Senin 8 November 2021.

Dia prihatin dengan indikasi kecurangan CPNS 2021 saat Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) yang terjadi di sejumlah titik lokasi seleksi sehingga harus mendapat perhatian serius.

Menurut dia, berbagai kecurangan tersebut berpotensi meloloskan aparatur negara yang tidak cakap dan juga tidak berintegritas.

"Kita tidak ingin pelayanan publik menjadi buruk dengan adanya ASN yang lolos tes CPNS dari hasil 'cheating'. Peserta yang 'cheating' jangan sampai lolos," ujarnya. 

Baca Juga: Kapan Kisi-kisi SKB CPNS 2021 Dikeluarkan Untuk Peserta Seleksi, Ini Kata BKN

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi II DPR RI Junimart Girsang mendesak Kemenpan RB dan BKN dan segera melakukan seleksi ulang CPNS secara menyeluruh agar masalah kecurangan menjadi klir.

Junimart Girsang, menyampaikan hal itu menanggapi banyaknya laporan dugaan kecurangan saat Seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2021 di media sosial.

"Bukan diskualifikasi, ini kan ketahuan, bagaimana dengan yang lolos tidak ketahuan," kata dia.

Junimart menilai supaya lebih "fair" tidak ada pilihan lain, kecuali seleksinya yang perlu diulang.

"Kita khawatir ada peserta curang yang lolos dalam seleksi CPNS 2021. Jadi biar klir kita mendesak agar seleksi CPNS 2021 itu diulang secara menyeluruh. Terlepas ada atau tidaknya anggaran, ini konsekuensi," ucapnya. 

Baca Juga: Kapan Pengumuman SKD CPNS 2021 Tahap II, Berikut Jadwal Terbarunya, Simak Baik-baik

Sementara itu, dilansir dari situs resmi BKN, Plt Kepala BKN, Bima Haria Wibisana mengatakan semakin digitalnya suatu sistem, maka potensi semakin banyak gangguan makin terbuka. Modus kecurangan pun akan semakin canggih.

Bima juga berterima kasih kepada masyarakat yang turut berperan aktif mengawal proses pelaksanaan seleksi.

Bima melanjutkan, dengan transparannya nilai yang diumumkan secara real time , semakin banyak aduan yang dilaporkan sehingga perlu dilakukan forensik.

Dalam hal ini BKN tidak tidak hanya mengandalkan pengaduan saja, tapi artificial intelligence untuk melihat ketidakwajaran proses seleksi. 

Baca Juga: Sorot Kecurangan CPNS 2021, Puan: Peserta 'Cheating' Jangan Sampai Lolos

Bima juga tidak menampik akan maraknya oknum-oknum yang memanfaatkan masyarakat untuk menjadi ASN dengan cara yang tidak sesuai sistem.

“Sekarang ini dengan semakin ketatnya proses seleksi oleh sistem rekrutmen ASN, calo menjadi lebih terorganisasi,” ungkapnya.

“Kalau masuk saja sudah bayar, maka akan ada sesuatu yang akan dikejar nantinya (sebagai imbal balik pengeluaran –red)," tambahnya.

Ditambahkan Bima, jika masuk ASN dengan cara bayar atau nyogok nantinya yang akan rugi adalah masyarakat sendiri.

"Padahal sistem rekrutmen ini dibentuk sedemikian rupa untuk merekrut ASN secara adil dan fair , karena yang bisa memasukkan Anda hanya anda sendiri dan doa Anda,” tegasnya.***

Editor: Kiki

Sumber: BKN Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah