Mencari Jejak Kehidupan Masa Lalu di Mars, ESA Rilis Video Ujicoba Parasut ExoMars

- 6 September 2021, 18:28 WIB
Ujicoba parasut untuk misi ke Mars
Ujicoba parasut untuk misi ke Mars /Tangkap layar/YouTube European Space Agency

SERANG NEWS - European Space Agency (ESA) atau Badan Antariksa Eropa baru-baru ini merilis video ujicoba jatuhnya parasut untuk ExoMars.

Dalam video itu ditunjukan, pesawat ruang angkasa itu akan menjadi lambat saat mendekati permukaan Planet Mars.

Tim ExoMars melakukan ujicoba jatuhnya parasut sebagai persiapan penting untuk pendaratan yang aman di Mars pada 2023 mendatang.

Baca Juga: Aktivis Oposisi dan Rakyat Guinea Sambut Kudeta, Tak Ada Lagi Konstitusi Masa Jabatan Presiden Tiga Periode

"Rover Rosalind Franklin Eropa akan mencari tanda-tanda kehidupan masa lalu di bawah permukaan Mars dengan bor dua meter dan laboratorium onboard yang unik," tulis Esa dikutip dari digitaltrends pada Senin 6 September 2021.

"Platform ilmu permukaan Rusia Kazachok akan mempelajari lingkungan di lokasi pendaratan. Mendarat di Mars selalu merupakan upaya yang menantang dan semua parameter yang mungkin diperhitungkan," tambahnya.

Dijelaskan, parasut terdiri dari beberapa elemen, sehingga pengujian dilakukan pada parasut supersonik tahap pertama dan parasut subsonik tahap utama kedua.

Baca Juga: Kim Jong Un Salahkan Perubahan Iklim yang Sebabkan Krisis Pangan di Korea Utara

Tahap pertama memperlambat pesawat ruang angkasa dari kecepatan tinggi yang melebihi kecepatan suara. Sedangkan tahap kedua, sistem dua bagian diperlukan karena atmosfer di Mars sangat tipis, hanya 1 persen dari kepadatan atmosfer Bumi.

Sehingga parasut harus bekerja ekstra keras untuk memperlambat pesawat saat mendekati permukaan. Setelah parasut, sistem propulsi memperlambat pesawat lebih jauh sebelum mendarat dengan lembut di permukaan.

"Pergi ke Mars adalah petualangan yang cukup menarik, dan kami membutuhkan waktu yang cukup lama untuk memilih lokasi pendaratan yang paling tepat di Mars,” kata Thierry Blancquart, pemimpin tim ExoMars.

Baca Juga: Salah Urus Negara, Militer Kudeta Guinea Bubarkan Konstitusi dan Tangkap Presiden Alpha Conde

“Kami membutuhkan waktu lima tahun, sebenarnya, untuk menemukan tempat yang menarik secara ilmiah, di mana kami berpotensi menemukan beberapa jejak kehidupan masa lalu, dan juga harus menjadi area yang aman untuk mendarat.” tambahnya.

Area pendaratan yang dipilih disebut Oxia Planum, yang ketinggiannya lebih rendah daripada sebagian besar planet merah ini yakni pada 1,7 mil di bawah ketinggian rata-rata.

Itu berarti pesawat memiliki lebih banyak waktu untuk mengerem saat bergerak melalui atmosfer.

Baca Juga: Apa Itu Varian Covid-19 Mu Asal Kolombia Selevel Lambda yang Lolos dari Kekebalan, Ini Penjelasannya

Untuk menguji parasut, kendaraan uji dipasang padanya dan diangkat 18 mil ke udara menggunakan balon.

Kemudian peluncuran pilot digunakan untuk menyebarkan parasut dan hasilnya difilmkan untuk memeriksa semuanya berfungsi sebagaimana mestinya.

Masing-masing dari dua parasut diuji secara terpisah dalam contoh ini, meskipun dalam misi sebenarnya mereka harus beroperasi secara berurutan.

Rencananya, peluncuran untuk penjelajah ExoMars dijadwalkan akan dimulai pada 20 September tahun ini, dengan tujuan untuk mendarat di Mars pada 10 Juni 2023.***

Editor: Masykur Ridlo

Sumber: Digital Trends


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x