SERANG NEWS - Penembak paling sukses dalam sejarah olahraga menembak di Olimpiade Jin Jong Oh menyebut atlet Iran peraih emas Javad Foroughi seorang teroris.
Hal itu setelah Javad Foroughi meraih emas usai mengalahkan Damir Mikec dari Serbia dan Wei Pang dari China.
Javad Foroughi diketahui seorang anggota Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) dan mendapat izin untuk ikut Olimpiade Tokyo 2020.
Jin Jong Oh yang merupakan peraih emas pada Olimpiade London 2012 itu menyebut teroris karena Javad Foroughi adalah anggota IRGC, sebuah kelompok yang diklasifikasikan sebagai organisasi teroris oleh Amerika Serikat pada tahun 2019.
IRGC adalah pasukan elit yang melakukan misi bayangan di luar perbatasan Iran dan menekan perbedaan pendapat internal di dalam.
Beberapa dari pasukannya yang terdiri dari sekitar 125.000 tentara adalah pasukan komando yang memasok dan melatih militan di sekitar wilayah tersebut.
Operasi mereka telah dikaitkan dengan serangan teror seperti pengeboman tahun 1983 di kedutaan besar Amerika Serikat dan barak Marinir di Beirut.
"Bagaimana seorang teroris bisa memenangkan tempat pertama? Itu hal yang paling tidak masuk akal dan konyol," kata Jong-oh dikutip dari Insider pada Jumat 30 Juli 2021.
Pada Olimpiade Tokyo 2020, Jong-oh sendiri gagal melewati tahap kualifikasi. Tetapi, kalimatnya yang menyebut Javad Foroughi seorang teroris sudah membuat heboh.
Sebelumnya, kelompok kampanye United for Navid, sebuah kelompok yang dibentuk setelah eksekusi pegulat Iran Navid Afkari juga mengkritik Komite Olimpiade Internasional karena mengizinkan Foroughi berkompetisi.
"Kami menganggap pemberian medali emas Olimpiade kepada penembak jitu Iran Javad Foroughi tidak hanya merupakan bencana bagi olahraga Iran tetapi juga bagi masyarakat internasional, dan terutama reputasi IOC," katanya.
"IRGC memiliki sejarah kekerasan dan pembunuhan tidak hanya terhadap orang-orang Iran dan pengunjuk rasa di sana, tetapi juga orang-orang yang tidak bersalah di Suriah, Irak dan Lebanon," ujarnya.***